Petani jagung di Desa Bangun Sari, Kec. Tanjung Lago Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan mulai melakukan panen jagung, Minggu (3/10)
"setelah di amati dari beberapa hari yang lalu sebenarnya jagungnya sudah cukup kering dan sudah bisa di panen, namun karena ada beberapa hal dan cuacanya juga yang kurang mendukung terpaksa panen nya baru bisa di mulai hari ini" ucap bapak Jupri sebagai pemilik lahan.
Menurut beliau, panen tahun ini sedikit kurang normal karena faktor cuaca yang berubah-ubah sehingga sedikit menyulitkan dan merigukan para petani lainnya.
"Alhamdulillah proses panen nya cukup lancar, namun tahun ini penghasilannya sedikit menurun dari tahun sebelumnya, kalau tahun lalu kita bisa menghasilkan 6 hingga 7 ton jagung, tapi tahun ini turun menjadi sekitar 5-6 ton saja".
Produktivitas panen jagung yang dihasilkan dalam masa panen tahun ini sedikit kurang memuaskan dibandingkan tahun sebelumnya, dengan hasil produksi yang turun menjadi 5 ton jagung di lahan seluas satu hektare.
Menurut bapak Jupri, selama musim tanam, tidak menemukan kendala seperti serangan hama yang merusak tanaman jagung sehingga dapat menyebabkan gagal panen. Hanya saja, pada saat itu sempat kesulitan mendapat pupuk bersubsidi di kios pengecer di wilayah itu.
"Mudah-mudahan kelangkaan pupuk beberapa waktu lalu ke depannya tidak terulang lagi, sehingga tidak menghambat proses tanam nanti sehingga para petani-petani seperti kami bisa menghasilkan jagung dengan kualitas yang lebih baik."katanya berharap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H