Lihat ke Halaman Asli

Arisman Riyardi

its me! hey...

Danau Toba dan Warisannya di Pikiran Saya!

Diperbarui: 26 September 2021   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Danau Toba (Dokpri)

Petrichor, seketika saya menjadi sangat peka. Aroma alami hujan yang masih tercium, padahal saat itu matahari  turut menyambut kedatangan saya di Bandara Silangit, Siborongborong, Sumatra Utara. 

Semenjak ada bandara ini, direct flight Jakarta – Silangit membuat perjalanan menuju Kawasan Danau Toba semakin mudah dan cepat, dengan durasi penerbangan kurang lebih 2 jam, kita sudah sampai di salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) yang sedang gencar dipromosikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Dalihan Na Tolu, jawaban atas pertanyaan yang ada di pikiran saya ketika pertama kali melihat detail ornament dari Bandar Udara Silangit. 

Cukup banyak segitiga dengan ukiran yang ditonjolkan, visualisasi filosofi dengan pesan hubungan bermasyarakat nan harmonis dalam Budaya Batak, yang saya rasa sangat tepat untuk ditampilkan di gerbang wisatanya. Toba dan Batak, dua kata yang sulit dipisahkan.

Saya hampir lupa sedang berada di kaldera, dan baru sadar ketika hembusan angin menyapa di pintu keluar. Kembali dengan aroma alam yang khas, bukan aroma kopi atau kios kuliner seperti di dalam bandara, yang terlalu menghipnotis tapi saya suka, bahkan beberapa sudah saya incar untuk oleh-oleh kembali ke Jakarta.

Cita Rasa Toba Yang Harus Mendunia

Rasa kantuk yang belum hilang, ditambah view yang diberikan Danau Toba terlalu nyaman di mata. Ingin terlelap tapi sayang. Sehingga saya memutuskan untuk mencari kopi sebelum lanjut makan siang. Dan katanya, kopi yang ditanam di dataran tinggi Danau Toba menjadi kopi terbaik loh di Sumatra, aroma dan flavournya pun unik.

Menikmati kopi sambil melihat Danau Toba dari kejauhan. Landscape yang memukau. Danau terbesar di Indonesia bersanding dengan daratan hijau yang mengelilinginya. 

Dengan adanya spot-spot yang tepat dan ramah pembangunan di sekitaran Danau Toba, saya rasa bisnis kedai kopi setempat bisa tumbuh, sembari memperkenalkan kopi khas Toba. Terlebih saat ini banyak pelancong yang nyambi kerja, dikit-dikit buka laptop, mungkin kedai tersebut bisa menjadi working space.

Saya pun melanjukan perjalan ke Balige untuk makan siang. Pizza Andaliman, yang sudah saya incar sejak lama. Kalian tahu andaliman? Bumbu masakan khas Batak yang hampir ada di setiap masakan Batak. Dan jangan lupakan juga cobain Arsik ya! Hidangan wajib pada pernikahan ada Batak. 

Oh iya, Informasi yang saya dapat, di Indonesia andaliman hanya ada di Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten Dairi. Semuanya di Sumatra Utara, sehingga bisa dikatakan kalau andaliman merupakan kekayaan kuliner yang wajib diperdayakan dalam berbagai aspek.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline