Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Jenderal TNI (Purn) Dr Moeldoko melantik pengurus Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) HKTI Provinsi Sumatera Utara periode 2018-2023, di Hotel Wing, Jalan Sultan Serdang, Sabtu (5/5/2018).
Bersempena dengan pelantikan tersebut, Moeldoko meresmikan peluncuran program "Cipta Pasar Desa" di Lapangan Taman Kota Lubukpakam. Acara ini dirangkai Moeldoko dengan mengapresiasi program unggulan HKTI Sumut di bawah kepemimpinan Syafrizal.
Program ini sangat strategis dan menjadi model bagus, karena HKTI bisa menampung produksi para petani untuk kemudian didistribusikan ke daerah lain. Dengan harapan petani mendapat harga yang sesuai.
Menurut mantan Panglima TNI ini, program "Cipta Pasar Desa" merupakan salah satu bentuk kebijakan politik pertanian yang sudah dicetuskan HKTI Sumut dalam upaya memperjuangkan nasib petani secara keseluruhan, dalam rangka membangun kedaulatan pangan.
Keberadaan HKTI dengan pemerintah baik pusat maupun daerah merupakan mitra strategis dalam membangun negara dalam konteks pembangunan nasional. Semoga tidak ada unsur-unsur lain yang menjadi landasannya.
Dasar berpijak HKTI yakni, politik pertanian. Tujuan dari politik pertanian Indonesia adalah menuju kedaulatan pangan nasional. Moeldoko selalu memberikan kata-kata semangat untuk para anggota HKTI seluruh Indonesia bahwa keberadaan HKTI harus menjadi solusi.
Petani Indonesia saat ini menghadapi berbagai persoalan yang mendasar yakni, persoalan tanah karena sempitnya lahan dan rusak. Petani juga dihadapkan dengan persoalan permodalan dan teknologi untuk mengembangkan potensi pertanian yang minim.
Hal ini karena minimnya pemuda yang ingin turun ke lapangan. Padahal jika bisa memanfaatkan peluang yang ada, bahkan pertanian adalah sektor hijau yang artinya sangat menyenangkan dan menarik. Berkecimpung didalam usaha pertanian lebih baik, bisa menjadi petani sukses dan bisa menikmati hidup dari pada terkungkung menjadi pegawai tetap.
Selain itu, Moeldoko juga mengingatkan kepada pengurus HKTI Sumut yang baru dilantik untuk tidak terlalu muluk dalam programnya. Moeldoko juga mengapresiasi kaum muda yang terlihat antusias di sektor pertanian. (metro news)
Sebenarnya cukuplah dengan program kerja yang sederhana tapi tetap memecahkan masalah petani dan bermanfaat untuk mendukung kesejahteraan mereka. Karena selama ini profesi petani selalu menjadi hal yang identik dengan miskin dan akan menjadi pekerjaan yang terakhir yang akan dipilih masyarakat Indonesia.
Semoga dengan pelantikan HKTI cabang Medan ini bisa memberi contoh dan apresiasi yang bagus dan segera memberi solusi untuk petani di Medan khususnya dan petani Indonesia pada umumnya. Diharapkan program yang dirancang sederhana ini tapi bisa dipakai di berbagai daerah Indonesia.