Indonesia adalah negara kepulauan tropis yang iklimnya sangat dipengaruhi oleh angin monsun. Angin monsun barat dan timur adalah dua angin monsun utama yang memengaruhi cuaca di Indonesia sejauh ini. Keduanya memengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, dan lingkungan negara selain memengaruhi curah hujan dimana pada saat ini sudah mulai muncul tanda-tanda akan datangnya musim penghujan di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Angin Monsun
Arti "Monsun" berasal dari kata Arab "mausim", yang berarti "musim". Dalam meteorologi, monsun adalah pergeseran arah angin yang terjadi sepanjang musim, yang biasanya disebabkan oleh perbedaan suhu antara daratan dan lautan. Kita tahu dua jenis angin monsun utama di Indonesia:
Angin Monsun Barat: Angin ini biasanya bertiup dari Samudera Hindia menuju Asia Tenggara, membawa banyak kelembapan dan curah hujan. Dari November hingga Maret, monsun barat biasanya aktif.
- Angin Monsun Timur: Angin ini berasal dari Benua Australia dan membawa udara yang lebih kering; angin ini mendominasi antara bulan April dan Oktober, yang sering disebut sebagai musim kemarau.
Angin Monsun Barat
Angin monsun barat adalah bagian penting dari sistem iklim tropis Indonesia. Lautan Samudera Hindia yang hangat menyediakan banyak uap air saat angin ini berhembus. Ketika uap air ini bergerak menuju daratan, ia mendingin dan mengembun, menyebabkan banyak hujan. Angin monsun barat memiliki beberapa ciri, seperti:
Curah Hujan yang Tinggi : Hujan lebat sering terjadi di daerah seperti Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, yang sering menyebabkan banjir.
Temperatur yang Relatif Stabil : Dibandingkan dengan suhu musim kemarau, suhu udara cenderung lebih stabil dan tidak terlalu ekstrim.
Kondisi Pertanian yang Menguntungkan : Pertanian dibantu oleh ketersediaan air yang melimpah, terutama untuk tanaman padi yang sangat membutuhkan air.