Indonesia merupakan salah satu negara yang wilayahnya berada pada zona pertemuan lempeng besar dunia. Ketiga lempeng tersebut yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik.
Dampak dari letak geologis ini membuat Indonesia dilalui oleh 2 (dua) jalur pegunungan Muda yaitu Mediterania dan Sirkum Pasifik.
Pada zona pertemuan antar lempeng ini membuat wilayah kita sangat rawan terhadap resiko bencana yaitu gempa bumi. Bahkan Indonesia masuk dalam daftar negara dengan potensi bencana gempa bumi tertinggi di dunia.
Pada wilayah jalur pertemuan antar lempeng tersebut muncul beberapa zona yang di pengaruhi oleh gerak pada lapisan mantel bumi dinamakan sebagai zona megathrust.
Pada zona ini secara aktif akan banyak terjadi gempa dengan skala kecil maupun besar dengan waktu yang kontinu bisa puluhan bahkan ratusan tahun. Salah satu wilayah yang cukup besar dengan potensi gempa tersebut ada di sepanjang pantai selatan Jawa.
Melihat potensi gempa tersebut, maka masyarakat khususnya yang berada di pantai selatan Jawa harus menyiapkan beberapa langkah mitigasi bencana gempa yaitu :
1. Infrastruktur Tahan Gempa
a. Penggunaan Material : Material konstruksi harus memiliki kekuatan dan fleksibilitas yang cukup untuk bertahan dari getaran.
b. Teknik konstruksi : Teknik konstruksi yang mana dirancang khusus untuk bertahan dari gempa, seperti fondasi fleksibel, struktur yang mampu meredam vibrazione, dan dinding penahan.
c. Rehabilitasi bangunan lama : membuat rencana sekunder untuk memperkuat bangunan yang sudah ada, termasuk retrofit pada struktur lama ke atas standar tahan gempa.