Tidak banyak guru yang mau membuat desain pembelajaran yang berbeda di setiap pertemuan. Hal itu dapat dipahami karena kemampuan menyusun desain pembelajaran yang menarik berbanding lurus dengan kreativitas guru. Padahal, desain pembelajaran yang inovatif dan menarik menjadi sesuatu yang "dirindukan" siswa.
Pengalaman saya membuktikan bahwa tiap kali saya masuk kelas, siswa akan bertanya, " Ibu, kita akan belajar apa hari ini? Ibu mau mendesain kelas kita bagaimana?" Pertanyaan sederhana tapi sarat makna karena di dalamnya terdapat ungkapan sukacita belajar, kerinduan melakukan sesuatu yang baru, dan harapan untuk sebuah kegiatan yang menarik dan menyenangkan di kelas.
Apapun desain pembelajaran yang dirancang, seorang guru idealnya mengikuti sembilan peristiwa pembelajaran yang diusung oleh Robert Gagne. Sembilan peristiwa pembelajaran tersebut sebenarnya telah tertuang dalam langkah-langkah pembelajaran yang ada di RPP mulai dari langkah pendahuluan, isi, sampai penutup. Langkah-langkah ini pastinya dilakukan dengan tepat oleh guru secara kronologis.
Namun pada kenyataannya, tidak semua guru melakukan sembilan langkah tersebut. Biasanya yang sering lupa dilakukan oleh guru adalah langkah-langkah yang meliputi kegiatan memotivasi, menyampaikan tujuan, dan menyampaikan materi pelajaran. Padahal, pada langkah inilah interaksi pemahaman hasil pembelajaran akan diperoleh oleh guru dan siswa.
Tidak sedikit siswa yang tidak tertarik mengikuti proses pembelajaran, padahal proses itu merupakan prasyarat untuk dapat mengikuti proses berikutnya, karena guru tidak berhasil menanamkan pemahaman pentingnya materi itu diajarkan. Kealphaan guru menyampaikan sembilan peristiwa tersebut secara lengkap tersebut lebih karena guru memang tidak terbiasa dan membiasakan diri melakukan hal tersebut.
Teori Gagne memberikan langkah-langkah yang berurutan dan sistematis dan mudah dalam penyerapannya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Jika konsisten dilakukan, teori ini membantu guru untuk terbiasa melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan lebih terstruktur dan sistematis sehingga kegiatan pembelajaran dapat berhasil dan tujuan pembelajaran tercapai.
Apakah hal ini membuat gaya mengajar guru menjadi monoton? Tentu tidak. Guru tetap dapat merancang desain pembelajaran yang menarik sesuai dengan kebutuhan dan karakter kelasnya. Jadilah guru yang kreatif dan inovatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H