Lihat ke Halaman Asli

Break Up? Do We Need Drama?

Diperbarui: 24 April 2017   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Look at me, listen to me, please…. I… don’t wanna break up…” -Libra.

“For what?” -Aquarius.

“Please dude, don’t be so… drama.” -Taurus.

**

Bulan Mei tahun 2013 ini didaulat oleh Ben dan Ayla sebagai sesi pancaroba dari musim panas, tidak hanya panas untuk temperatur, namun juga keadaan diantara mereka dalam hubungan percintaannya yang telah berlangsung selama sembilan bulan lamanya. Selama itu pula sejak bertengkar hingga sekarang, mereka tidak berkomunikasi secara intens disebabkan oleh amarah dan egoisme, serta gengsi yang mereka miliki, sehingga kata maaf pun tidak menjadi materi utama yang mereka anjung untuk menyelesaikan prahara yang terjadi diantara hubungan mereka.

Damn that was good” Kata Kifani di malam yang sunyi tersebut, sambil memakai pakaiannya di rumah kosongnya yang bertempat di Antapi, Bandung. Renggangnya hubungan Ben dan Ayla, menyebabkan semakin eratnya hubungan Ben dengan Kifani,. Mojang Bandung yang menjadi penyebab utama prahara yang dialami oleh mereka ini menyatakan ketertarikannya tidak melalui lisan, melainkan hubungan yang dijalaninya dengan tulus hingga akhirnya mereka terlampau melakukan hal yang di luar batas suatu hubungan tanpa kejelasan tersebut.

Yes Fan, that was amazing…” Ucap Ben seraya memeluk Kifani dari belakang saat iya sedang memakai pakaian.

“Yuk tidur, atau mau nonton DVD sambil peluk-pelukan gemes sebelum lo pulang besok? Hahaha”

“Kalo bisa ga pulang sih, gue maunya gapulang deh, Boleh yuk nonton DVD aja, ada film apa Fan? Yang horror dong”

“Kan nanti masih bisa kabaran terus ketemu-ketemu lagi” Balas Kifani sambil memberikan senyuman manisnya kepada Ben seraya berjalan ke arah lemari yang berisikan film-film koleksinya. Diputarnya film horror tersebut tepat di jam 11 malam waktu Bandung, dengan suhu dingin yang mencapat 16 derajat, ditemani oleh banyaknya suara saut-menyaut jangkrik dan kodok dari balik rumah itu.

Empat hari tiga malam lamanya Ben pergi ke Bandung dan menginap di rumah Kifani tanpa sepengetahuan Ayla, selama itu pula ia tidak mendengar kabar darinya. Hubungan mereka berjalan tanpa arah dan tujuan yang berlandaskan komitmen dan prinsip awal mereka, menggantung tanpa kejelasan bagaikan balon udara berisikan helium yang diterbangkan ke atas, bebas mengarah kemanapun angin membawa. Keduanya pun diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun baik melalui telepon maupun pesan singkat, Line / WhatsApp.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline