Lihat ke Halaman Asli

Riyan Kristanto

Mahasiswa Stabn Sriwijaya

Perenungan Pemabuk

Diperbarui: 6 November 2023   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku persembahkan segelas khamar kepada-Mu yang maha besar 

Syair ini bentuk penyesalan Bahkan ungkapan dari ketidakwarasan


Tegukan pertama untuk marah 

Tegukan kedua untuk patah

Tegukan ketiga untuk pasrah

Tegukan terakhir untuk berserah


Ruang kepala penuh tanya

Mengapa perjalanan ini begitu sengsara

Bahkan aku tak menemui bentuk yang sama 

Kepada ciptaan-Mu yang lainnya


Di ujung gelas dan mabuk terakhir 

Aku menangis dan aku tertawa 

Aku pendosa yang banyak meminta

Untuk dapat mengetuk pintu syurga..





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline