Lihat ke Halaman Asli

Menang dan Kalah

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perjumpaan pasti ada perpisahan, bertanding pasti ada yang menang ada yang kalah.......paling-paling seri. namun di dalam pesta demokrasi Indonesia tahun 2014 pada bulan Juli. Sungguh sangat tragis dan sangat mengesankan. Gimana tidak? Mengesankan pada saat momen-momen kampanye......momen-momen saat memasang atribut kampanye. Heboh dan mengesankan. Namun ada kalanya saat-saat menegangkankan...yaitu pada saat pemilihan alias pencoblosan gambar capres-cawapres.  Ada yang ragu untuk memilih no 1ada yang ragu  memilih no 2, dan ada yang tidak ragu-ragu dalam memilih no.nya. Keraguan bisa terjadi karena ada gak ya yang mau kasih uang demi pilihan no. kartu pemilih....... ya...tapi ternyata kok tidak ada yang memberikan harapan uang, ya sudah aku akan coblos no. 2. ha....no.2 mendapat suara. Itu suara sah atau tidak yaaaaa? Tolong dipikirkan....... Dalam pencoblosan para capres-cawapres sangat, banyak orang yang berpikiran dan merenungkan tentang masa depan Indonesia. Baguslah kalau demikian................ walau tidak langsung berpengaruh, tapi paling tidak sudah ambil bagian dalam memikirkan masa depan Indeonseia. Ada kalanya di luar sana bercanda tentang pemenang pemilu, ada kalanya bercanda tentang kalah pemilu. Itu dalam pesta demokrasi sudah sangat umum. Tapi akan khusus kalau yang menang pemilu itu jika yang memilih benar-benar rakyat dan asli lhooooo..... dan kalah benar-benar tidak dipilih oleh rakyat....jangan sampai yang tidak berhak memilih ikut ambil dalam membolong  kartu suara. Yang menang jangan sombong, dan yang kalah harus menerima legowo.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline