Lihat ke Halaman Asli

Prabowo Belajar Banyak dari Almarhum Suhardi

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mantan capres Prabowo Subianto pasti juga menjadi pihak yang merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi. Sosok yang menjadi dosen Universitas Gadjah mada (UGM) ini meninggal Kamis (28/8) lalu setelah dinyatakan mengidap kanker paru-paru stadium empat.

Sebagai salah satu pendiri dan sosok utama dalam Partai Gerindra tentunya Prabowo memahami benar karakter dan sifat dari almarhum Suhardi semasa hidupnya. Dari situlah Prabowo membuat pernyataan kepada publik akan keteladanan diri Suhardi yang dikenalnya.

Dalam sebuah pemberitaan disebutkan sosok suhardi adalah sosok yang jujur, lurus, dan bersih. Seorang Suhardi oleh Prabowo bahkan dinyatakan sebagai sosok manusia langka di negara ini. Kenapa? Keberadaan Suhardi menjadi cerminan putra bangsa yang teguh meneladankan sebagai pemimpin. Prabowo dalam pernyataannya bahkan menambahkan sosok Suhardi tidak mencla-mencle­. Mencla-mencle atau tidak tegas adalah sifat yang harus dibuang jauh oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin sejati tidak memiliki sifat demikian. Manakala seorang pemimpin meyakini, berjanji, ataupun memutuskan suatu hal, ia akan berkomitmen kuat di dalamnya.

Pemimpin tidak akan mencla-mencle yang mana sering berubah pendirian lagi tidak menetapi janji. Akan sangat berbahaya jika pemimpin bertindak demikian. Ia akan mempertaruhkan nasib rakyatnya yang sangat banyak jumlahnya atas sikapnya yang tidak teguh. Ia akan dengan mudah goyah di hadapan godaan materi atau yan lainnya jika masih memelihara sifat mencla-menclenya.

Di samping itu, sosok pemimpin yang bersih dan lurus layak juga mendapat sorotan. Sosok pemimpin bersih lagi lurus tentu sangat dirindukan masyarakat Indonesia dewasa ini yang penuh dengan pemberitaan korupsi elit partai dari ketua hingga bendaharanya atau yang lainnya. Sosok yang bersih dan lurus bukan hanya kamuflase yang ditutupi dengan jabatan presiden atau jabatan lain. Bersih dan lurusnya pemimpin menjadi tonggak keberhasilan negara dalam pemerintahannya. Dengannya masyarakat akan tetap memiliki optimisme dalam kehidupannya.

Pemimpin yang bersih dan lurus akan lebih mengutamakan kepentingan rakyat ketimbang diri dan keluarga pemimpin. Dari dua sifat itu akan lahir keutamaan sifat lain yang sangat dinanti rakyat di masa krisis pemimpin bersih dan lurus dewasa ini.

Semoga kepergian sosok suhardi dapat memberikan hikmah dan pembelajaran bagi para pemimpin di semua lini untuk menjadi seorang pemimpin sejati yang bersih, lurus, dan tidak ­mencla-mencle.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline