Lihat ke Halaman Asli

Riya FitriLiya

Mahasiswa IAIN JEMBER

Bisyaroh Seorang Guru Ngaji

Diperbarui: 3 Maret 2020   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Guru ngaji adalah seorang laki-laki ataupun perempuan yang sering di sapa dengan sebutan ustad atau ustadah. Beliau mengajarkan ilmu agama, mulai dari membaca Al-Qur'an, mengaji kitab, sampai dengan menanamkan akhlak sehingga nantinya santri dapat menjadi seorang yang memiliki akhlak terpuji.

Guru ngaji juga sering di sebut sebagai guru Alif atau guru pertama yang memperkenalkan huruf Hijaiyah. Tidak hanya itu guru ngaji sering menjadi orang yang di tuakan atau dihormati, dan di segani oleh masyarakat. Disegani dalam artian menghormati karena beliau adalah seorang yang ahli ibadah, mempunyai ilmu agama yang mendalam dan tentunya mempunyai akhlak terpuji. oleh karenanya guru ngaji sering  menjadi  pengisi tausiah atau ketua dalam acara pengajian.

Dengan itu guru ngaji biasanya akan mendapatkan bayaran atau sering disebut dengan bisyaroh. Bisyaroh di berikan sebagai bentuk  ucapan atau tanda terimakasih yang di berikan wali santri atau tuan rumah tempat dimana beliau mengisi pengajian. Bisyaroh biasanya berupa amplop yang berisi sejumlah uang, tak jarang guru ngaji menyimpan bisyaroh itu ke dalam sebuah toples besar tanpa melihat isinya. Bisyaroh tersebut akan di buka setelah toples basar itu terisi penuh, siapa sangka dengan bisyaroh itu dapat mengantarkan beliau untuk menunaikan ibadah haji.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline