Lihat ke Halaman Asli

Bima Setia

Be nice person

Manusia, Tempatnya Salah atau Salah Tempatnya?

Diperbarui: 9 Juni 2020   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Adalah benar manusia tempatnya salah.Kalau tidak punya salah berarti dia bukan manusia entah apa namanya. 

Tapi yang paling salah lagi adalah manusia yang sedang dalam kondisi terpuruk baik dalam bisnis, financial, rumah tangga, pergaulan, dan lain-lain.

Kenapa saya katakan demikian? Kalau orang "susah" itu walaupun dia nggak ngapa - ngapain selalu ada aja salahnya di mata orang lain. Apalagi kalau dia punya salah,bisa habis dari ujung rambut sampai ujung kaki ditelanjangi di muka umum.

Segala keburukan, kelemahan, akan jadi bahan pembicaraan yang sangat mengasyikkan bagaikan sinetron kejar tayang.   Ketika orang  " susah" datang berkunjung terkadang disambut dengan perasaan was-was oleh tuan rumah(wah..apalagi ini?)

Sedangkan orang yang sedang "berada" atau mapan adalah manusia yang selalu benar dalam segala hal.(walaupun dulu mereka tidak dianggap sebelum pundi-pundi uangnya terisi) Jangankan berbicara( mohon maaf),kentutnya aja disukai banyak orang.. he ..he..he...

Jadi kesimpulan saya kalau ingin dianggap benar jadilah "berada" atau mapan, takutlah hanya kepada uang karena uang bisa menjadikan manusia merasa seperti Tuhan yang dapat memutuskan baik buruknya perilaku orang lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline