Jarang sekali aku melihat ibu yang telah berumur mengamen. Sudah bisa ditebak tak mungkinlah dia menyanyikan lagu lumpuhkan ingatankunya Geisha. Bengawan solo dan keroncong jaman bapak dan ibuku kita dulu yang dinyanyikan. Suaranya bagus juga.
Dia berkeliling dengan 2 orang anaknya. Yang paling kecil dengan lincahnya masuk ke dalam restoran menyorongkan plastik bungkus permen meminta saweran. Kepolosan anak ini juga membuat yang dihampiri meraih koceknya.
Ibunya pun menyanyi sampai selesai.
Kata terima kasih selalu keluar dari mulutnya dengan sopan.
Ibu itu memang cuman pengamen. Tapi dia tahu bsgaimana harus berterima kasih. Ibu itu memang cuman pengamen tapi bernyanyi sampai selesai.
Ibu itu memang pengamen dan cuma pengamen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H