Lihat ke Halaman Asli

Novy29 ( Novy E.R. )

Writing ; Blogger, Employee, Travelling, Reservasi Villa Family and Grup (Tanpa Kamaran). Penyuka warna merah dan pink. Memiliki definisi dalam literasi, ‘menulis itu adalah liburan dan jalan-jalan yang menyenangkan serta untuk mencegah kepikunan dini.’

Wisata Hati dengan Cara Menjaga Hati

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulang dari rumah makan… dua sejoli,  sepasang kekasih yang dimabuk asmara sering untuk saling mengingatkan dalam kebaikan. Yang paling berkesan bagi sepasang kekasih itu adalah saat mereka berpisah jalan yang  berbeda untuk  pulang. Sedikit seklai kata-katanya tapi cukup untuk mewakili iman dan hati kita  guna menjalani hidup ini. “Dik, hati-hati  ya… Maksudnya hati yang perlu dijaga. JAGALAH HATI…. JANGAN KAU NODAI… lagu kesukaan adik kan.,” begitulah pinutur seorang “mas” pujaan hatinya menyortir sedikit lagu da’i kondang dari Bandung, Aa Gym yang berjudul Jagalah Hati. Hati-hati… Bukan  sekadar berhati-hati saat jalan, mengendarai sepeda  atau apa yang tampak dari luar, tapi hati-hati dengan “HATI” yang menjadi RAJA dalam diri setiap individu. Karena apa yang kita lakukan, itulah yang kita pikirkan. Hati yang perlu dijaga. Diasah secara terus menerus. Lalu, bagaimana cara menjaga hati kita? Tentu sikap optimis, percaya diri, berbaik sangka kepada Allah tentu sangat utama (karena kata seorang ahli ilmu agama, Allah  menurut prasangka hambaNYA). Sekian dulu apa yang ingin saya sampaikan. Bagai yang ingin menambhkan ilmunya untuk berbagi wejangan, pengalaman, bisa melalui komentar di bawah ini. TErbuka untuk siapa saja yang ingin belajar menulis sesuatu yang bermanfaat. Berikut lagu yang dibuat oleh Aa Gym. Jaga.. Jaga… Jaga… Jaga… Jagalah hatimu Jangan… Jangan… Jangan biarkan kotori hatimu Jagalah hati jangan kau kotori Jagalah hati lentera hidup ini Jagalah hati jangan kau nodai Jagalah hati cahaya illahi Bila hati kian bersih, pikiran pun kian jernih Semangat hidup kan gigih, prestasi mudah diraih Namun bila hati busuk, pikiran jahat merasuk Ahlak kian terpuruk, jadi mahluk terkutuk Bila hati kian suci, tak ada yang tersakiti Pribadi menawan hati, ciri mukmin sejati Namun bila hati keruh, batin selalu gemuruh Seakan dikejar musuh, dengan Allah kian jauh Bila hati kian lapang, hidup sempit tetap senang Walau kesulitan datang, dihadapi dengan tenang Tapi bila hati sempit, segalanya makin rumit Seakan hidup terhimpit, lahir batin terasa sakit Penulis Artikel by  NOVY ER

Jagalah Hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline