Lihat ke Halaman Asli

Rivira Yuana

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN). Inovator dan Pengembang TIK

Urgensi Kementerian Talenta untuk Selamatkan Masa Depan Generasi Muda

Diperbarui: 7 Oktober 2024   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemuda berbakat di bidang riset dan inovasi, seni budaya, serta olahraga, mendapat program Beasiswa Indonesia Maju (KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU)

Urgensi Kementerian Talenta untuk Selamatkan Masa Depan Generasi Muda

Jumlah Kementerian dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto akan bertambah dibandingkan kabinet terdahulu. Kabinet gemuk belum tentu efektif untuk mengatasi persoalan bangsa yang krusial. Ada portofolio yang sangat penting untuk menghadapi persaingan sengit antar bangsa.

Saat ini seluruh bangsa-bangsa sedang sekuat daya upaya untuk mengembangkan talenta atau bakat warga negara. Perang talenta sedang terjadi dimana-mana, perebutan bakat unggul menjadi agenda penting bagi korporasi.

Apakah manajemen bakat rakyat Indonesia saat ini sudah berlangsung dengan baik. Bakat-bakat warga negara perlu dikelola dan dikembangkan.

Wahana pengembangan bakat, baik itu yang berupa infrastruktur fisik maupun digital perlu dibuat oleh pemerintah. Di sinilah pentingnya diadakan Kementerian Talenta yang sejajar dengan kementerian lainnya.

Anak-anak muda berbakat dan berprestasi, terutama di bidang riset dan inovasi, seni budaya, serta olahraga, perlu didukung untuk terus berprestasi dan mendapatkan insentif seperti pendidikan terbaik di perguruan tinggi lewat program Beasiswa Indonesia Maju.Insentif dan strategi pengembangan talenta perlu dikelola oleh kementerian khusus agar lebih fokus dan hasilnya bisa tepat sasaran.

Selama ini masyarakat sering bertanya, adakah pemandu bakat yang hebat di negeri ini ? Mengingat bakat-bakat terpendam warga negara belum terkelola dengan optimal.

Sebagai contoh, mengapa pemain nasional sepak bola saja sebagian besar sudah diisi oleh sosok-sosok naturalisasi pemain asing. Lantas apakah talenta terpendam anak-anak mesti terkubur selamanya.

Perjalanan bangsa Indonesia menghadapi persaingan talenta atau bakat yang sangat sengit. Perlu menyiapkan infrastruktur dan mewujudkan ekosistem terkait dengan manajemen talenta.

Regulasi dan peraturan terkait dengan talenta sudah ada namun pelaksanaannya belum efektif. Sehingga bakat-bakat anak bangsa belum tumbuh subur dan memenangkan persaingan global. Regulasi dan program terkait talenta perlu ditunjang dengan super platform digital karya anak bangsa sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline