Urgensi Kanal Edukasi dan Platform Digital untuk Mendukung Badan Gizi Nasional
Pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang akan dilaksanakan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto pada awal tahun 2025 sangat ditunggu publik. MBG tidak sekedar membagi-bagikan paket makanan saja, tetapi juga memiliki implikasi bagi edukasi masyarakat tentang gizi. Juga ikut memberdayakan komoditas pangan lokal yang sehat dan bergizi. Serta pemberdayaan ekonomi rakyat hingga ke pelosok desa terkait dengan usaha catering, kantin sekolah, pasar bahan pangan serta kegiatan perempuan yang bergabung dalam PKK dan Posyandu.
Edukasi tentang gizi sebaiknya ditunjang dengan kanal edukasi. Basis data, monitoring dan pencatatan yang akurat tentang kondisi gizi masyarakat memerlukan platform digital yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional.
Pemerintah telah resmi membentuk Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2024. Pembentukan BGN merupakan persiapan pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) yang membutuhkan anggaran Rp 71 triliun di tahun pertama pelaksanaannya.
BGN memiliki kewenangan untuk mengkoordinasikan, merumuskan, dan menetapkan kebijakan teknis dalam bidang tata kelola, penyediaan dan penyaluran, promosi dan kerja sama, serta pemantauan dan pengawasan terkait pemenuhan gizi nasional.
Program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintahan Prabowo Subianto ditargetkan dapat dimulai pada 2 Januari 2025. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan, pada tahap pertama program tersebut akan menargetkan minimal 15 juta penerima.
MBG merupakan transformasi gizi masyarakat, perlu ditunjang dengan Kanal Gizi, Perempuan dan Anak.
Melalui kanal ini, perempuan dan anak dari seluruh wilayah Indonesia dapat mengakses informasi komprehensif dan terpercaya seputar gizi, Kesehatan dan sumber daya pangan lokal yang memenuhi syarat dan ketentuan.
Informasi yang tersedia dalam berupa berita faktual, kisah inspiratif, dan program edukasi yang mencakup beragam topik mulai dari tips memasak makanan yang sesuai dengan kaidah gizi hingga pelatihan kewirausahaan makanan dan bahan pangan dalam satu aplikasi kanal
Kanal tersebut sebaiknya bekerja sama dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) seperti RRI dan TVRI. Kanal sebaiknya juga menyediakan akses sekali klik (one-click-access) ke layanan hotline Badan Gizi Nasional dan kementerian terkait.