Lihat ke Halaman Asli

Rivira Yuana

Wakil Rektor Bidang Transformasi Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Pengembang TIK

Transformasi Edukasi: Tumbuhkan Otak Kanan Siswa, saatnya Sekolah Jadi Wahana Proses Kreatif

Diperbarui: 25 Juni 2024   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Expo Teknologi digelar SMA Regina Pacis Solo (DOK. RECIS SOLO via Kompas.com)

Oleh: Rivira Yuana

Kegiatan sekolah yang menyedot sumber daya dan anggaran besar semestinya bisa menjadi wahana proses kreatif siswa yang ideal. Zaman sekarang kreativitas adalah kunci kemajuan bangsa.

Lembaga pendidikan selama ini seperti diborgol oleh rutinitas dan sibuk dengan tetek bengek birokrasi. Budi pekerti dan kreativitas mestinya tumbuh subur di sekolah. Kadang kita bertanya dalam hati, bisa apa sih lulusan sekolah saat ini?

Sepertinya sekolah sekedar formalitas belaka. Kecakapan hidup, khususnya kreativitas dan keterampilan siswa menghadapi masalah kehidupan makin melemah bila dibandingkan dengan generasi terdahulu. Padahal teknologi sudah berkembang pesat.

Saatnya menumbuhkan proses kreatif di sekolah dalam berbagai bidang. Sekolah jangan hanya menjadi arena ujian saja. Sekolah mestinya menjadi arena proses kreatif yang menyenangkan. Keniscayaan, sekolah menumbuhkan otak kanan siswa. Karena selama ini sekolah lebih terfokus menumbuhkan otak kiri siswa.

Kita patut menengok sistem pendidikan di Amerika Serikat yang berhasil mentransformasikan proses kreatif di sekolah. Dalam konteks di atas Menteri Pendidikan Amerika Arne Duncan yang merupakan pakar sosiologi berhasil mengubah lembaga pendidikan sehingga tidak kalah berpacu dengan Tiongkok dan India.

Selain itu juga mampu mengatasi tantangan era gelombang keempat atau era konseptual yang mengedepankan eksplorasi otak kanan sebagai kekuatan ekonomi bangsa. Apalagi, perkembangan sistem pendidikan dunia mengarah kepada pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas. Dimana CTL merupakan konsep belajar yang menuntut para guru dan dosen harus berkreasi mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi aktual.

Konsep di atas juga mengharuskan guru dan dosen lebih banyak berperan sebagai pendorong daya inovasi dan kreativitas para siswa.

Ilustrasi pendidikan kreatif (sumber KOMPPAS/HERYUNANTO)

Saatnya proses kreatif siswa dikembangkan secara sistemik sehingga tidak terkesan serampangan atau asal-asalan. Pemerintah daerah perlu membuat event dan membangun ruang kreatif untuk siswa sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline