Lihat ke Halaman Asli

Antonius Eko Harsiyanto

suka nonton dan dengar musik

Lagu Keren 90-an, "I Don't Want to Wait" Paula Cole

Diperbarui: 2 September 2023   10:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Album Paula Cole (foto: koleksi pribadi) 

Remaja 90-an pasti pernah nonton film seri "Dawson's Creek" yang pernah diputar di salah satu tv swasta. Ceritanya lebih banyak soal pacaran, sekolah dan hubungan orang tua dan anak. Episode yang saya nonton kayaknya session 2 karena pemeran utamanya masih empat orang, James Van Der Beek, Joshua Jackson, Michelle Williams dan Katie Holmes yang masih unyu-unyu belum jadi istrinya Tom Cruise.

Paling diingat dari film ini adalah opening theme yang pakai lagunya Paula Cole "I Don't Want to Wait". Ide pake lagu ini datang dari kreator film Kevin Williamson yang ngefans sama Paula Cole. Kevin ini juga sosok di balik film-film horror remaja seperti "Scream", "I Know What You Did Last Summer" sampai "The Faculty".

Sebetulnya lagu yang mau dipakai jadi opening theme adalah "Hand in My Pocket" punyanya Alanis Morissette. Namun di menit-menit terakhir dibatalin oleh Alanis. Sementara lagu "I Don't Want to Wait' cuma dipakai saat promosi acara. Waktu yang makin mepet dan desakan dari Kevin Williamson, akhirnya dipilihlah lagunya Paula Cole.

Lagu ini terus dipake sampai session ke-6. Lagunya terinpirasi dari kakek Paula, seorang veteran Perang Dunia II yang sering berlaku kasar pada istrinya. Paula ingin sang kakek meminta maaf dan mengubah perilakunya sebelum semuanya terlambat. Lagu yang dikeluarin pada 14 oktober 1997 itu mencapai urutan ke-11 Amerika Serikat.

Namun "I Don't Want to Wait" tidak muncul di DVD dan layanan streming diganti dengan lagunya Jann Arden yang judulnya "Run Like Mad". Perusahaan Sony minta diganti karena bayar royaltinya lebih murah.

Pertama "kenal" Paula Cole waktu nonton DVD konsernya mantan vokalis Genesis Peter Gabriel yang judulnya "Secret World Live". Paula nyanyi bareng di lagu "Come Talk to Me", "Shaking the Tree", dan "Don't Give Up" keren banget. Dia bisa menjadi pengganti Kate Bush di lagu terakhir. Padahal Paula cuma jadi penyanyi cadangan di konser itu.

Ceritanya, Peter Gabriel sudah siap untuk menggelar tur, namun tiba-tiba Sinead O'Connor nggak bisa ikut, padahal konser pertama di Jerman tinggal dua minggu. Lagi bingung-bingungnya, gitaris David Rhodes minta Peter dengar album "Hardbringer" punyanya Paula Cole. Nggak pake lama, Peter langung ninggalin pesan dan minta Paula gabung.

Paula Cole lahir pada 5 April 1968 di kota kecil Rockport, Massachusetts. Paula ngerasa terisolasi, bosan dan frustasi dengan kondisi kota kelahirannya itu. Dia mencari pelarian dengan menyanyi. Bakat nyanyinya turunan dari bapak dan ibunya yang sering nyanyi di gereja. Jim Cole jago main gitar, piano, banjo sampai harmonica dan sering ngajak Paula tampil di acara-acara ulang tahun.

Kemampuan menyanyi Paula makin terasah saat tampil di acara ala-ala Broadway di sekolahnya. Guru-guru seni musik di SMA menyebut Paula punya bakat alami menjadi penyanyi hebat. Nggak cuma aktif di paduan suara, Paula juga jadi ketua osis selama tiga tahun dan terpilih menjadi "prom queen" di pesta kelulusan.

Masuk kuliah Paula kepikiran ngambil jurusan biologi ngikutin jejak ayahnya yang professor biologi. Sempat juga mempertimbangkan jurusan filsafat. Namun itu semua kalah dengan musik. Paula memutuskan kuliah di Berklee College of Music di Boston. Dia seangkatan dengan Bobby McFerrin yang terkenal dengan lagu "Don't Worry, be Happy".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline