Telinga menjadi bagian tubuh paling penting saat kita mendengarkan atau memainkan musik. Organ pendengarkan ini merespon bunyi yang ada di sekeliling kita, meneruskannya ke otak lalu menyebarkannya ke seluruh tubuh.
Kehilangan pendengaran pasti menjadi musibah bagi semua musisi. Itu juga yang dialami Ruben Stone (Riz Ahmed) pemain drum dari grup metal "Blackgammon". Bersama vokalis sekaligus pacarnya, Lou Berger (Olivia Cooke), mereka tur keliling Amerika Serikat menggunakan mobil rumah (RV).
Hidup Ruben berubah 180 derajat setelah berlahan-lahan mulai kehilangan pendengaran. Dia tidak bisa lagi mendengar suara pancuran air, alat pembuat kopi atau mesin blender yang biasanya meramaikan suasana pagi.
Dokter menyebut Ruben hanya mampu mendengar 20 sampai 30 persen suara. Kondisi itu bisa disebabkan karena terpapar suara keras dalam jangka waktu lama atau penyakit autoimun yang menyerang bagian dalam telinga. Satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah dengan operasi yang biayanya mahal banget bisa sampai 80 ribu dollar.
Kondisi ini berdampak pada hubungan Ruben dengan Lou. Ruben ingin tetap melanjutkan tur dan membuat rekaman, sementara Lou meminta kekasihnya bergabung di komunitas tunarungu yang dikelola oleh Joe, seorang veteran perang Vietnam yang kehilangan pendengaran setelah kena bom.
Setiap pagi, Ruben diwajibkan untuk duduk selama satu jam dan menulis apa saja yang dirasakannya. Dengan cara ini Joe ingin mengajarkan Ruben untuk bersiap menerima keheningan, menerima semua perubahan yang bakal terjadi.
Ruben mulai bisa beradaptasi, bahkan Joe mengajaknya untuk ikut sama-sama mengelola komunitas. Tapi apa yang akan dipilih Ruben? Melanjutkan niatnya untuk operasi telinga dan kembali pada Lou atau mengabdikan hidupnya pada komunitas? Memilih kembali ke suara hiruk pikuk atau keheningan total?
Sepertiga bagian dari film ini penonton disuguhi hingar bingarnya suara distorsi gitar dan gebukan keras drum yang jadi ciri khas musik metal. Tapi kemudian semuanya berubah menjadi sunyi, kita hanya bisa mendengar suara daun bergesekan ditiup angin atau burung kerkicau di kejauhan.
Film ini membuat saya bisa ikut merasakan apa yang dihadapi oleh para penyandang tunarungu. Sekaligus mengajarkan kita semua untuk siap menerima berbagai perubahan dalam hidup ini.
Akting Riz Ahmed keren banget. Raut wajahnya bisa mengambarkan kebingungan dan putus asa saat kehilangan pendengaran. Kemudian berubah jadi penuh harapan saat masuk komunitas tunarungu dan bahagia ketika akhirnya bisa menerima semuanya.