Lihat ke Halaman Asli

Hanya Sepenggal Kisah

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oke, ini bukan sepenggal kisah tetang cerita cinta, bukan juga sepenggal kisah tentang negeri dongeng. Tapi ini sepenggal kisah tentang penulis. Ga terlalu penting sih, tapi ya kan prinsip yg di pake itu “tulis aja apa yang mau lo tulis” so that’s it.

Bukan penulis yang jago bikin puisi romantis, cerita cinta yang menyayat hati sampe pembacanya  ngabisin tissue belasan box karena baca tulisannya. Dan juga bukan penulis yang dari kecilnya udah dapet trophy yang lebih besar dari pada badan kita waktu kecil karena juara lomba menulis.

Jadi penulis yang satu ini hanya seorang perempuan bernama Riva Putri Gumelar  yang sudah lama meninggalkan dunia corat coret ceritanya karena kesibukan yang gak jelas sibuknya apa, tapi sekarang balik lagi ke dunia percorat coretan untuk menulis apa yang mau penulis tulis. Bingungkan ya bacanya? Oke abaikan~

Perempuan yang bisa jadi feminim dan bisa jadi tomboy, perempuan yang tumbuh dewasa karena paksaan pertumbuhan globalisasi, dan perempuan yang terdaftar menjadi Warga Negara indonesia sejak 9 januari 2011.

Bukan bagian dari keluarga besar, karena anak tunggal. Penulis yang hidup di dunia realita, punya sebagian investasi di dunia socialita. Mahasiswi semester 2 (thn2013) di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Padjadjaran. Tinggal di pedesaan yang sangat sederhana, tapi ga jauh dari peradaban. Hanya jauh dari perkotaan saja.

Penulis ini namanya terdaftar secara sah di Rancaekek Radio sebagai announcer yang belum berhasil siaran *abaikan* , jurnalis di Pers Mahasiswa PAAP, dan anggota dari HIMAKUPAAP. Berteman dengan siapa aja yang mau berteman sama  penulis.

Punya kecintaan lebih pada sapi, tepatnya sih berlebihan. Suka banget spongebob, dan dari dulu sampe sekarang masih belum bisa makan ikan mas sendirian. Termasuk orang yang suke merubah sistem, punya agenda sendiri yang harus diselesaikan semau sendiri. Dan hidup ketergantungan kepada kereta api.

Udah mulai bingung mau nulis apa lagi tentang diri gue sendiri, paling terakhir ya gue hanya gadis yang percaya bahwa tulisan dapat berbicara lebih baik daripada kata yang diucap oleh lisan. Sekian~

Ini sepenggal kisah tentang penulis. Tapi sebenernya gue bingung ini sepenggal dari sebelah mananya kalo nyampe 350 words. Bye!

Salam Akuntansi :*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline