Lihat ke Halaman Asli

Rivando Siahaan

Karyawan Swasta

Spion dan Cermin

Diperbarui: 16 Juni 2019   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada yg bilang masa lalu yg suram belum menentukan masa depannya kelak kalau dia takkan membuat perubahan diri.

Masa lalu ibarat sebuah spion
Bagiku masalah lalu adalah masa lalu. Masa Lalu Seperti Kaca Spion. Masa lalu hanya cukup kita lihat dari depan sebagai "flashback" kita untuk mulai bangkit dari segenap keterpurukan. apa saja yg perlu dievaluasi dan berbenah diri Setiap hari. 

Masa lalu tak perlu jadi mata-mata yg selalu mengamati perubahan yg kita alami. Jadi cukup saja berada di belakang sebagai agenda yg tidak perlu diikuti lagi kalau salah total. Namun dapat kita jadikan sebagai pelajaran yang berarti Serta kita hanya mengarahkan diri pada masa depan. 

Anggap Aja masa lalu itu Kamu sedang mengendarai kendaraan pasti yg dibelakang itu kamu perhatikan dari spion tapi tetap aja kamu ingin melaju ke depan mempercepat kendaraan supaya sampai tujuan. Jadi jika kita hidup di masa kini, kita harus mempersiapkan masa depan kita.

Masa Depan Seperti kita bercermin
Masa Depan itu seperti kita sedang bercermin. Kita pasti memperhatikan segala yg detail dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kita biasa bercermin melihat apakah ada sesuatu yang menganggu penampilan kita demi mempersiapkan penampilan kita dalam bekerja, menghadiri acara, bertemu klien atau bos dan lain sebagainya. Intinya adalah  Kesiapan kita untuk masa depan adalah potensi yg terus kita gali, untuk menghadapi tantangan, perubahan yg begitu cepat dari hari ke hari.

Juni 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline