Lihat ke Halaman Asli

Rivando Siahaan

Karyawan Swasta

Di Belakang Langit Biru

Diperbarui: 20 Maret 2017   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Langit Biru"][/caption]

 

Langit biru itu selalu rindukan awan putih
Terbentang luas di pelataran cakrawala
Cahayanya menebar ke seluruh pelosok bumi
Indahnya ciptaan Tuhan sang Maha kuasa

Langit biru itu terkadang sedih
Menitikkan hujan, jatuh mengaliri bumi
Langit biru itu terkadang muram
Mendung bercampur awan hitam kelam

Langit biru itu terkadang marah
Kilauan kilat petir saling menyambar perang
Membuat teriakan histeri dari sang pengembara
Akhirnya sembunyi di balik pepohonan rimbun

Perjalanan pengembara belum berakhir
Mencari jawaban dari segala macam permasalahan di bumi
Tak ada satu pun meringankan tangan mulai membantu
Hanya Tuhan tau jawabannya, Dia Sang Maha tau

Akhirnya para pengembara ternyata sudah lelah
Mencari pintu menuju rumah persinggahan
Biarkan sang khalik memberi tau bagaimana perjalanan menuju ke sana
Di belakang langit biru, rumah yang sesungguhnya mereka tuju.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline