Lihat ke Halaman Asli

Rivan Efendii

Pelajar yang sedang belajar, akan belajar, dan terus belajar

Pahlawan Itu Bernama "Ibu"

Diperbarui: 22 Desember 2022   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by: @rivan_efendii

Pengerbonan seorang ibu adalah penebusan hal terbesar bagi seorang anak. Semua jasa yang curahkan oleh seorang ibu kepada sang buah hati sudah sepatutna untuk dihargai setinggi-tingginya. Memang, bahkan kehormatan sebesar miliaran ringgit tidak cukup untuk membayar semua jasa dan penebusan dosa seorang ibu.

Dalam waktu yang tidak singkat kita tumbuh dan merepotkan sesosok ibu saat masih di Rahimnya. Selama 9 bulan itu, setiap kesulitan dan tantangan yang kita temui dengan sabar ia selesaikan sendiri. Kita  bertahan dengan tenang dan akhirnya kita hadir ke dunia ini dengan perantara seorang ibu.

Kita disusui dan dibelai dengan kasih sayang yang luar biasa. Ibu dengan hati-hati membesarkan kita untuk menjadi orang yang ideal dan unggul dalam sosial.

Betapa luar biasanya pengerbonan seorang ibu terhadap seorang anak.

"Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan". Surah Maryam: 23.

Secara umum, setiap manusia akan selalu menyertakan seseorang yang bergelar ibu. Jangan pernah menyerah empati, kasih sayang dan komitmen ibu kepada anaknya sejak sebelum lahir hingga sampai pada usia seperti sekarang ini. Status ibu sangat tinggi di hadapan Allah SWT. ALLAH SWT berfirman dalam Al-Qur'an tentang pentingnya ayah dan ibu.

"Sembahlah ALLAH, janganlah kamu mempersekutukanNYA dengan sesuatu pun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu dan bapa kamu." - Surah an-Nisa: 36.

Namun sayang, saat ini anak-anak muda lebih mengkhawatirkan langkah-langkah Si Tanggang. Sebagian besar, para anak sering mengapgap remeh pengorbanan seorang ibu saat sang ibu sudah lanjut usia. Masalahnya, berapa banyak orang yang bisa menjaga ibunya? Berapa banyak orang yang bisa menjaga ibunya saat sakit? Berapa banyak orang yang bisa mengganti popok ibunya? Berapa banyak orang yang bisa membantu ibunya dari sebuah masalah? Berapa banyak orang yang bisa membuang ulat dan membersihkan luka ibunya? Berapa banyak yang bisa berhenti bekerja untuk merawat ibunya? Dan pada akhirnya, berapa banyak orang yang rutin memohon kebaikan dari Allah untuk ibunya. Kita harus merenungkannya bersama.

Secara keseluruhan, nilai kasih sayang seorang ibu tidak bisa tergantikan dengan emas, mutiara, atau batu mulia. Bahkan dengan nyawa sekalipun tak dapat tergantikan. Hargailah ibu kita selagi dia masih ada. Selamat HARI IBU..

Ibu adalah seseorang yang telah melahirkan kita ke dunia ini. Dengan setiap beban, perjuangan dan tetes keringat yang ia keluarkan untuk mengeluarkan anaknya di dalam perut sang ibu. Tidak ada yang bisa menggantikan tempat seorang ibu dalam jiwa kita, atau apa yang telah ia berikan kepada kita. Bagaimanapun, apakah kita sebagai anak-anak yang dikandung, dimanja, dibesarkan. Apapun yang telah ia perjuangkan sehingga anaknya akan tumbuh menjadi anak yang setia, sesuai dengan harapannya dan terwujud sesuai dengan keinginanya. Demikian juga tidak ada imbalan dalam melahirkan kita ke dunia ini dengan setiap pertempurannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline