Lihat ke Halaman Asli

Ada Tuhan di Atas Kubah. Agama, Simbol dan Sakral

Diperbarui: 20 Februari 2023   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: unsplash.com/masjidpogungraya 

Manusia dalam menjalani kehidupannya tidak hanya berhenti pada melihat sebuah fakta, lebih dari itu manusia melampaui fakta dengan memberikan makna kedalamnya. ketika sedang berkendara lalu melihat kendaraan didepan menyalakan lampu sein sebelah kiri, orang lain yang melihatnya tidak hanya menyimpulkan lampu sein yang terdapat di kendaraan itu sebagai benda biasa yang tidak memiliki makna apa - apa, asumsinya bahwa kendaraan itu akan berbelok ke arah kiri.

Manusia adalah makhluk simbol, sebuah kalimat yang pertama kali dicetuskan oleh Cassirer dalam bukunya An Essay on Man, Cassirer adalah salah seorang dari sederet filsuf yang mencoba memberikan penjelasan mengenai manusia, mengungkap perbedaan antara manusia dengan makhluk lainnya. Manusia sebagai makhluk simbol adalah perbedaan manusia dengan makhluk yang lainnya, gagasan ini tidak berhenti pada pernyataan manusia sebagai makhluk yang berfikir, tetapi setelah kemampuannya berpikir itu manusia juga mampu membuat simbol - simbol, menggunakan serta menafsirkannya.

Tidak hanya hidup pada dunia nyata, dunia yang nampak secara fisik, akan tetapi manusia juga hidup dalam dunia simbol yang memungkinkan manusia untuk berpikir dan bertingkah laku secara simbolik, bahasa misalnya sebagai produk dunia simbolik manusia, manusia sebagai makhluk simbol terwujud dalam kemampannya berbahasa. bahasa adalah sistem simbol, setiap tanda bahasa terdiri atas dua sisi. Sisi pertama disebut imaji bunyi (a sound image) yang berdiri sebagai penanda. Sementara, sisi kedua yang berperan selaku petanda dinamakan konsep.

 Mudahnya, saat mendengar atau mengucapkan kata laut, kita dapat langsung membayangkan konsep laut di dalam benak: berombak, luas, dalam, dan dekat dengan pantai, misalnya. Kita bisa lihat bahwa penanda memicu petanda. Namun, petanda pun dapat memicu munculnya penanda. Ketika konsep laut sudah terbayang di dalam kepala, kita mampu mengucapkan imaji bunyi l-a-u-t.[1] Kemampuan berbahasa yang dimiliki manusia menjadi ciri khas yang menjadi pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya.

Simbol merupakan salah satu bagian dari sistem tanda, Menurut Peirce, tanda merupakan sesuatu yang berfungsi untuk mewakili sesuatu yang lain dengan mempresentasikan sesuatu yang diwakilinya[2], teorinya tentang semiotika dikenal dengan Trikotomi Peirce : 

 

  • Ikon merupakan hubungan yang berdasarkan pada kemiripan artinya representamen memiliki kemiripan dengan objek yang diwakilinya. Contoh gambar kamera dalam sebuah lingkaran dan garis diagonal berwarna merah sebagai ikon untuk menandakan larangan menggunakan kamera, ikon ini biasanya terdapat di area pengisian bahan bakar, antara repsresentamen (ikon kamera) dan objek (larangan memotret) memiliki kemiripan.
  • Indeks merupakan hubungan yang memiliki hubungan eksistensial. Sesuatu hal disebabkan adanya sesuatu yang lain atau adanya hubungan sebab akibat. Seperti tidak ada asap bila tidak ada api. Asap dapat dianggap sebagai tanda untuk eksisnya api dan dalam hubungan seperti ini asap adalah indeks.
  • Simbol merupakan tanda yang menghubungkan antara tanda dan objek ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku di masyarakat. Simbol memiliki sifat konvensional dan arbiter artinya tanda itu telah disepakati oleh dua belah pihak untuk ditaati. Misalnya bendera kuning berarti menandakan adanya kematian atau lelayu.[3]

 

Agama dan simbol

Doktrin agama berisi ajaran -- ajaran abstrak (tidak terbentuk), pada umumnya agama besar berisi doktrin utama mengenai kepercayaan kepada Tuhan, nabi dan adanya kehidupan setelah kematian, hal -- hal yang bersifat teologis secara eksistensial berada dalam dimensi lain dari dimensi manusia, dimensi yang tidak terverifikasi secara inderawi, tidak empiris. Dalam islam dimensi hal -- hal yang bersifat teologis disebut dengan alam ghaib. Simbol dalam agama digunakan untuk mewujudkan sesuatu yang abstrak kedalam dimensi manusia, agar tercapai pemahaman manusia mengenai ajaran yang abstrak tersebut.

 Sama halnya seperti manusia melihat segala sesuatu dengan kaca mata simbolik, menafsirkan segala sesuatu dengan berbagai konsep yang ada di kepalanya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline