Lihat ke Halaman Asli

Rekam Jejak Sejarah Malikussaleh dan Implikasi Lima Pilar Kemalikussalehan

Diperbarui: 11 Desember 2024   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

*Menganalisis Rekam Jejak Sejarah Kemalikussalehan dan Menganalisis Perkembangan Lima pilar dalam era modern.

*Jejak sejarah Kemalikussalehan berdasarkan kunjungan lapangan

Malikussaleh adalah gelar yang biasanya dikaitkan dengan Sultan Malik al-Saleh, yang merupakan pendiri dan sultan pertama dari Kesultanan Samudra Pasai, kerajaan Islam pertama yang berdiri di Sumatra, Indonesia. Sultan Malik al-Saleh adalah seorang raja yang dikenal sangat religius dan berperan besar dalam proses penyebaran Islam di Sumatra dan wilayah sekitarnya. Samudra Pasai menjadi jembatan yang menghubungkan pedagang-pedagang Muslim dari Gujarat (India), Arab, dan Persia, yang pada gilirannya memperkenalkan Islam kepada penduduk setempat.

Penyebaran Islam juga didorong oleh hubungan perdagangan yang erat antara Samudra Pasai dan dunia luar. Hal ini menjadikan kerajaan ini sebagai titik awal penyebaran Islam di kawasan Asia Tenggara, yang membawa pengaruh besar pada masyarakat setempat, baik dalam aspek agama, kebudayaan, maupun ekonomi.

*Studi kasus implementasi pilar kemalikussalehan

Sebagai contoh implementasi, kita dapat melihat pada program universitas Malikussaleh.program tersebut berdasarkan lima pilar kemalikussalehan.

1. Pilar Keadilan dan Pemerintahan yang Adil        


Pemimpin yang adil dan bijaksana, yang memperlakukan rakyatnya dengan penuh keadilan, tanpa membedakan suku, agama, atau status sosial.

2. Pilar Ketaatan terhadap Agama dan Dakwah Islam

Pembangunan masjid dan pusat-pusat pendidikan Islam yang tidak hanya mengajarkan ajaran agama tetapi juga berfungsi sebagai pusat intelektual dan kebudayaan.

3. Pilar Kerukunan Sosial dan Kehidupan Harmonis

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline