Lihat ke Halaman Asli

Rivah

LimaGaris

Penyakit Indra

Diperbarui: 8 April 2020   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Angkasa terbentang perkasa
Nara bicara sulit berkata
Naluri pun enggan berkaca
Andai waktu tak berbeda
Napas masih menghela
Dan tempat tak menjadi kendala
Insan kan menelusuri antariksa
Tanpa beban yang nyata
Yakinlah menjadi modal tuk tidak murca
Akan keadaan yang tak lagi terbaca

Fana rasanya tuk bertemu
Angan melampiaskan buah rindu
Untuk melegakan rasa kelu
Zaman yang buntu
Istilah pilu
Atas rasa yang membisu

Ragu jadi hilang
Angan sekilas melayang
Masa bagai berambang
Asmara tak lagi berajang
Daga tak kuasa membayang
Habitat raga pun sudah dialam senang
Andai napas dan nyawa masih memandang
Nalar hal rindu kan konstan memasang
Terbayang bayang rasa yang belum tergabung
Inilah kisah indra yang menyakitkan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline