Kirana. Aku selalu menyapanya demikian. Padahal bukan itu namanya. Yang betul Astrid.
Ini gara-gara di Sabtu pagi di tahun 1997, teman-teman kost heboh ketika video klip terbaru Dewa 19 muncul di televisi.
"Kirana, Kirana tuh," teriak Sitta, penghuni kamar paling ujung. Di sebelah kamar Sitta, kamarnya Astrid. Televisi di kamar Astrid sedang menayangkan lagu yang aku tidak tahu apa judulnya. Jangankan judul, nama band ini saja aku baru dengar.
O ya, aku bukan penyuka band. Aku lebih suka penyanyi solo seperti Reza Artamevia. Yang ternyata, perempuan itu ada kaitannya dengan nama band yang aku sebut tadi.
Balik ke judul lagu tadi. Aku pikir tadinya Kirana itu nama Astrid. Aku baru beberapa bulan di tempat kost itu dan belum hafal nama-nama temanku. Dan karena Sitta memanggil nama Kirana di depan kamar Astrid, kukira, nama dia Kirana. Dan sialnya, tak ada yang mengoreksiku. Mereka membiarkan aku memanggil nama itu.
Setelah setahun, barulah Astrid bilang, nama dia bukan Kirana. Ia membuka dompetnya dan mengambil KTP. "Ini nama gue Na," kata Astrid kepadaku.
"Lho, kok beda sih? Mana nama Kirananya?" tanyaku heran.
'Nggak ada. Nama asli gue Astrid."
Aku bertanya-tanya dalam hati. Kenapa sih Sitta memanggil Astrid dengan nama Kirana?
"Dulu itu," ujar Astrid. "Si Sitta manggil aku Kirana karena mau bilang 'tuh lagu barunya Dewa 19 udah keluar. Judulnya Kirana'."