Lihat ke Halaman Asli

Angsa Berkawan dengan Melati

Diperbarui: 13 Maret 2019   10:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angsa berkawan dengan melati

Akulah angsa engaulah melati

Gua di ujung teluk

membiarkan ombak menampar pelatarannya

Aku diam sebab sedang membutuhkan kesendirian. Bukan saja karena engkau masih berperkara dengannya, juga engkau berbahasa yang aku belum sanggup menerimanya. Bagaimana kalau kata-kata terbaca oleh dunia? Kalau rahasia disaksikan awan berarak-arak?

Angsa dan melati belum bisa bersisian. Angsa berkaki dan bersayap. Melati berakar dan merapat ke tanah. Angsa melintasi pematang-pematang, melati tegak di tempat. Angsa bersuara, melati menebarkan aroma.

Akulah angsa, engkau melati.

Aku terbang melintasi banyak samudra

Engkau berdiri di persinggahan

Tetapi angsa sedang perlu sendirian. Ia membutuhkan kesenyapan, sedang ingin berteman dengan pikiran. Melati menunggulah dahulu, aku tak bisa berbicara, bahkan sepatah kata.

Tempat ini menyimpan banyak cerita, di antaranya cerita duka. Angsa ingin melupakan, tetapi waktu tak sudi melakukan. Jadi, angsa memanggil teman yang telah bertahun-tahun menantinya. Angsa perlu dipulihkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline