Lihat ke Halaman Asli

Ritayani

Mahasiswa universitas Muhammadyah pontianak kampus sintang

Prevalensi Merokok pada Usia Remaja Terus Meningkat

Diperbarui: 23 April 2019   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Merokok merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena merokok adalah salah satu faktor risiko utama dari beberapa penyakit kronis seperti kanker paru, kanker saluran pernafasan bagian atas, penyakit jantung, stroke, bronkhitis dan lain-lain, bahkan merokok ini dapat menyebabkan kematian.

Sedangkan rokok adalah produk yang berbahaya dan adiktif yang berisi 4000 bahan kimia dimana 68 diantaranya bersifat racun. Zat berbahaya dalam rokok antara lain tar, karbon monoksida, sianida, arsen, formalin. Melihat banyaknya zat kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok, maka banyak dampak negative dari rokok yang timbulkan pada manusia (Chamin, et al, 2011).

Menurut data Riskesdas 2013 prevalensi merokok pada remaja usia 10-18 tahun  sebesar 7,2%, sedangkan pada Riskesdas 2018 meningkat menjadi 9,1%.

Penyebab meningkatnya jumlah perokok pada remaja yaitu berawal dari coba-coba dan menunjukkan jati diri remaja itulah, maka lama kelaman menjadi sebuah kebutuhan yang dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi perokok, tanpa menghiraukan dampaknya bagi diri dan lingkunganya. Para remaja beranggapan bahwa melalui rokok akan tampak gagah, jantan dan dapat diperhitungkan oleh lingkungan dalam kelompoknya.

Selain itu faktor pergaulan  remaja yang lebih banyak bergaul dengan teman perokok dan masih dalam  tahapa mencari jadi diri nya, sehingga mudah untuk ikut-ikutan. Dan faktor Faktor pengaruh  ajakan  teman  perokok untuk menawarkan mencoba merokok pada remaja ini adalah faktor yang paling  besar pengaruhnya terhadap penyebab remaja mulai merokok, karena pada saat kumpul bersama mereka saling menawarkan rokok, melihat hal ini tentu saja remaja ingin mulai mencoba merokok.

Para remaja sebaiknya menghentikan kebiasaan berperilaku merokok yang akan membawa dampak pada kesehatan yang pada akhirnya menyebabkan rasa ketergantungan. Remaja diharapkan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, serta mengalihkan perhatian diri dari perilaku merokok dalam menunjukan jati diri yang sebenarnya ada beberapa kegiatan positif untuk mengalihkan serta menekan ketergantungan merokok seperti berolah raga, ikut kegiatan-kegiatan ektrakulikuler dalam sekolah serta aktif dalam organisasi dalam mengembangkan diri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline