Lihat ke Halaman Asli

RITA RACHMAWATI

Kepala Sekolah

Laporan Studi Kasus Pengaruh Kegiatan Berbasis Proyek dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Anak

Diperbarui: 1 Desember 2023   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A.  Deskripsi Studi Kasus 

       Selama saya melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan dan berdasarkan pengamatan di TKIT Wildani 2 pada anak kelompok B, saya menemukan suatu permasalahan yang menarik perhatian saya terkait dengan  masih belum terlihatnya kreatifitas anak saat diminta untuk membuat gambar sederhana dengan topik tertentu. Anak yang masih kesulitan dalam menuangkan ide kreatifnya dalam suatu gambar, terlihat dari sikap yang ditunjukkan, seperti masih berfikir lama untuk menemukan idenya, atau ada juga yang melihat gambar milik teman sebelahnya, atau ia hanya akan menggambar sama persis dengan contoh yang diberikan oleh guru.

Oleh karena itu guru diharapkan mampu mengatasi kesulitan tersebut dan melakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan kreatifitas anak dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan media yang lebih bervariasi.

B.  Analisis Situasi 

         Setelah pembelajaran selesai, saya melakukan tindakan refleksi diri, saya melakukan evaluasi terhadap beragam permasalahan yang ditemui di dalam kelas, salah satunya melakukan pengamatan terhadap peserta didik sehingga dapat diketahui bahwa media yang digunakan guru kurang bervariasi karena masih berupa Lembar Kerja Anak. Dalam meningkatkan kemampuan kreatifitas anak, strategi yang digunakan guru kurang diminati anak, kemudian anak masih belum faham bagaimana kreatif itu karena guru kurang memberikan stimulasi tersebut, kurangnya pemanfaatan TPACK dalam kelas dan beberapa anak masih belum kuat motorik halusnya sehingga berpengaruh terhadap ide yang dituangkan tidak sesuai dengan yang difikirkan serta bahan yang digunakan guru masih belum variatif.            

Melalui hasil pengamatan tersebut saya telah merancang pembelajaran yang kreatif. Disini saya mengambil peranan untuk melakukan percakapan dan pertanyaan pemantik setelah anak-anak menonton video pembelajaran yang sesuai dengan topik yang diambil  Hasil tersebut kemudian saya gunakan untuk merancang media pembelajaran yang menerapkan prinsip pembelajaran berdiferensiasi yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang dapat menarik perhatian peserta didik dan dapat meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam pembelajaran.

Pihak yang terlibat dalam membuat perencanaan evaluasi pembelajaran yakni konsultan pendidikan, wali kelas serta teman sejawat. Sumber informasi mengenai kondisi peserta didik saya dapatkan dari wali kelas di kelompok B. Walikelas juga berperan dalam membuat perencanaan serta memastikan pada proses pembelajaran berjalan dengan baik. Sedangkan teman sejawat berkaitan dengan berbagai pengalaman serta meminta saran dan solusi.

Tantangan yang saya hadapi yaitu dari segi sarana dan prasarana yang kurang memadai, karena perlunya dokumentasi kegiatan anak yang memerlukan kamera lebih dari 1 agar asesmen yang dilakukan guru bisa maksimal

C.  Alternatif Solusi 

      Dalam menghadapi kasus kurang nya ketertarikan dan kurang aktifnya peserta didik dalam pembelajaran di kelas, Langkah nyata yang saya lakukan adalah dengan melakukan langkah-langkah berikut. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu :

Berkaitan dengan pemanfaatan TPACK, guru perlu membuat video yang sesuai dengan topik yang diangkat, lalu memperlihatkan video tersebut ke anak sebagai sumber belajar anak. Sehingga saat guru melakukan percakapan dengan kalimat pemantik, anak sudah memiliki gambaran seperti yang diharapkan guru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline