Lihat ke Halaman Asli

Pemanfaatan dan Pengelolahan Lingkungan Lahan Basah oleh Masyarakat Kalimantan Selatan

Diperbarui: 17 November 2022   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Abstrak: Pembelajaran pemanfaatan sosial pada lahan basah dapat digunakan sebagai pembelajaran dalam pemanfaatan lingkungan sekiar, seperti pengelolahan lahan basah rawa gambut yang dimanfaatkan untuk lahan pertanian, penbudidayaan ikan, perkebunan dan lain-lain. Lahan rawa diindonesia sendiri cukup luas dan tersebar di tiga pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, dan Irian jaya ( Papua ). Pembukaan lahan rawa pertujuan untuk meningkatkan kebutuhan pangan, khususnya pada lahan rawa. Strategi dalam perencanaan dan pengembangan kawasan PLG ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, yaitu 1) Perlu ada tata ruang kawasan pengembangan. 2) Gambut dengan ketebalan > 3 m dimanfaatkan untuk kawasan lindung atau konservasi, 3) Lahan gambut yang ketebalanya < 3 m untuk kawasan budidaya seperti pertanian, perikanan, perkebunan, dan kehutanan (HTI).

Kata Kunci: Pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan lahan basah

Abstract: Learning on the social use of wetlands can be used us of the surrounding environmrnt, such as the management of peat swamp wetlands that are used for agricultural land, fish cultivation, plantations and others. Swamp land in Indonesia itself is quite extensive and is spread over three large islands, namely Sumatra, Kalimantan, and Irian Jaya ( Papua ). The putpose of clearing swamps is to increase food needs, especially in swamps. There are several aspects that must be considered in the planning and development of the PLG area, namely 1) There is a need for spatial planning for the development area. 2) peat with a thickness of > 3 m is used for protected or conservation areas, 3) Peat land with a thickness of < 3 m for cultivation areas such as agriculture, fisheries, plantations, and forestry ( HTI). 

Keywords: Use and environmentel management of wetlands

PENDAHULUAN

Lahan rawa di Indonesia sendiri cukup luas dan tersebar di tiga pulau besar, yaitu di Sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya (Papua). Menurut Widjaja-Adhi et al. (1992) luas lahan rawa Indonesia 33,4 juta ha, yang terdiri atas lahan rawa pasang surut sekitar 20 juta ha dan lahan rawa lebak 13,4 juta ha. Dan di Kalimantan selatan sendiri memiliki luas lahan rawa sebesar 4.969.824 ha yang terdiri dari lahan gambut, lahan rawa pasang surut, dan lahan rawa lebak.Lahan rawa yang berada dikalimantan selatan tersebut masih belum dimanfaatkan secara maksimal atau masih belum dikelola secara penuh.

Pengertian Lahan basah dan Rawa 

Lahan Basah

Pengertian mengenai lahan lahan basah terbagi menjadi dua, yaitu pengertian mengenai lahan basah alami dan lahan basah buatan. Lahan basah alami ialah lahan yang karena berpengatusan buruk, bersifat basah sepanjang waktu atau selama bagian waktu terbesar. Ini merupakan istilah generik yang menekankan makna pada kelebihan air. Keadaan ini terjadi akibat iklim basah yang berkaitan dengan kedudukan lahan yang berenergi potensial rendah (Daerah ketinggian rendah).

Lahan basah buatan ialah lahan yang bentuknya sengaja dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat menambat air banyak untuk membuat tanah tumpat air atau untuk mempertahankan genangan air pada pemukiman tanah pada waktu tertentu.

Rawa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline