Batumarta, 25 November merupakan Peringatan Hari Guru Naisonal sebagai bentuk penghargaan terhadap para jasa guru. Peringatan hari guru peringatan secara resmi juga sudah tercantum dalam UU keptusan presiden tahun 1994 no 78.
Hari Guru Nasional bukan hanya merupakan hari untuk memperingati, melainkan juga sebagai simbol penghargaan terhadap profesi yang memiliki tanggung jawab besar. Kongres Guru Indonesia di tahun 1945 merupakan momen bersejarah dimana para guru sepakat bergabung dalam organisasi PGRI.
Tahun 2024, Hari Guru mengusung tema "Guru Inspirasi Bangsa, Pilar Perubahan Masa Depan", menegaskan pentingnya peran guru dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan. Dengan kongres ini, para guru berkomitmen untuk menghilangkan diskriminasi dan memperkuat sistem pendidikan yang inklusif.
Pengakuan Hari Guru Nasional di tahun 1994 adalah bentuk apresiasi negara terhadap upaya ini. Dengan tema yang berubah setiap tahun, Hari Guru Nasional adalah kesempatan untuk merenungkan peran guru dalam menghadapi tantangan pendidikan yang terus berubah. Di berbagai wilayah Indonesia, Khususnya di SMAN 2 OKUperingatan Hari Guru dirayakan dengan penuh semangat.
Sekolah menggelar upacara bendera dan berbagai kegiatan seperti pementasan seni, diskusi pendidikan, hingga pemberian penghargaan kepada guru berprestasi. Di tingkat nasional, pemerintah memberikan penghargaan kepada puluhan guru yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa, termasuk mereka yang mengajar di daerah terpencil dan memiliki keterbatasan fasilitas.
Guru bertugas sebgai pendidik dan berperan sebagai pengubah dan pembawa peradaban, bertugas untuk mengembangkan kecerdasan, keterampilan, dan moralitas anak-anak yang akan datang.
Guru memiliki peran yang strategis dalam menghasilkan SDM yang kompeten untuk mendorong kemajuan bangsa. Guru dihadapkan tidak hanya pada tantangan sosial tetapi juga pada perubahan paradigma dalam dunia pendidikan karena kemajuan teknologi. Dalam zaman digital, pembelajaran tidak lagi terjadi hanya di dalam ruang kelas.
Guru harus memiliki keterampilan dalam teknologi untuk bisa menggunakan platform pembelajaran online, media sosial, dan alat digital lainnya. Guru perlu mendampingi murid dalam menggunakan teknologi dengan bijaksana, menghindari penyalahgunaan informasi, dan mempertahankan integritas di zaman informasi yang begitu melimpah.
Guru yang luar biasa tidak hanya memiliki kemahiran dalam teknologi, tetapi juga dapat mengajarkan nilai-nilai moral dan karakter kepada murid-murid. Dalam situasi yang penuh dengan berita palsu, ujaran kebencian, dan perilaku negatif di internet, guru berperan penting sebagai agen literasi digital. Mereka telah melengkapi murid dengan kemampuan berpikir kritis, memahami etika digital, serta membentuk sikap toleransi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI