Lihat ke Halaman Asli

Memupuk Kebhinnekaan Hari Sumpah Pemuda di SMAN 02 OKU

Diperbarui: 29 Oktober 2024   03:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri

dok. pri

Pada 28 Oktober, SMAN 02 OKU menggelar acara peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan meriah dan penuh makna. Tahun ini, tema yang diusung adalah "Pemuda Bersatu untuk Indonesia Hebat," dan seluruh siswa, guru, serta staf sekolah diajak berpartisipasi dalam mengenakan pakaian profesi, baju adat, atau baju batik, mencerminkan semangat kebhinekaan dan kebanggaan terhadap Indonesia. Sejak pagi hari, siswa mulai berdatangan dengan busana yang beragam dan menarik. Beberapa mengenakan pakaian profesi sesuai cita-cita mereka, seperti dokter, polisi, pilot, dan chef. Sementara itu, siswa lain tampil dalam baju adat yang beraneka ragam, dari Jawa, Bali, Sumatra, hingga Papua, menunjukkan kekayaan budaya Nusantara. Adapun sebagian siswa memilih memakai baju batik dengan berbagai motif dan warna, menambah kTepat pukul 07.30 WIB, acara dimulai dengan upacara bendera di lapangan sekolah. Kepala Sekolah, Bapak Agus Sudiana S.pd.M.M memimpin jalannya upacara sekaligus memberikan sambutan. Dalam pidatonya, Bapak Ahmad menyampaikan bahwa Hari Sumpah Pemuda bukan hanya sekadar momen sejarah, tetapi tonggak penting yang menyatukan Indonesia."Sumpah Pemuda adalah bukti semangat persatuan yang dimiliki pemuda-pemudi Indonesia. Dengan mengenakan baju profesi, adat, dan batik, kita mengingatkan diri bahwa perbedaan bukanlah penghalang, tetapi kekayaan yang menyatukan kita. Kami ingin generasi muda di sini memahami bahwa Indonesia yang maju dan berdaya saing bisa tercapai jika kita bersatu," tutur Bapak Agus dengan penuh semangat.Ia juga mengingatkan para siswa bahwa merekalah penerus bangsa yang memiliki tanggung jawab besar untuk mewujudkan cita-cita luhur Indonesia. "Jadilah pemuda yang berkarakter, tangguh, dan cinta tanah air. Terus belajar dan berusaha, karena bangsa ini membutuhkan pemuda-pemudi yang mampu bersaing i kancah global," 

Di penghujung acara, panitia menyelenggarakan parade kostum di mana setiap kelas mengirimkan perwakilan untuk tampil dalam pakaian profesi, adat, dan batik. Para peserta berparade dengan bangga, mengenakan kostum yang mencerminkan cita-cita mereka. Dalam kategori profesi, siswa mengenakan berbagai pakaian seperti dokter lengkap dengan stetoskop, insinyur dengan helm proyek, dan bahkan kostum chef. Di kategori adat, siswa menampilkan baju adat dari berbagai daerah yang indah dan penuh warna, seperti pakaian adat Jawa, Bugis, dan Dayak. Adapun siswa yang mengenakan batik tampil anggun dan elegan, memamerkan batik khas daerah mereka.Lomba kostum ini juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk menjelaskan makna di balik pakaian yang mereka kenakan. 

Acara peringatan Hari Sumpah Pemuda ini ditutup dengan pesan dari Pembina OSIS, Ibu Rahmawati, S.Pd., yang mengajak seluruh siswa untuk selalu menanamkan nilai-nilai persatuan dalam kehidupan sehari-hari. "Hari ini kalian tampil beragam, dengan berbagai kostum yang berbeda-beda, namun ingatlah, kita adalah satu Indonesia. Perbedaan ini seharusnya menjadi alasan kita untuk lebih bersatu, bukan terpecah. Mari kita jaga semangat ini agar Indonesia bisa menjadi bangsa yang lebih maju, kuat, dan harmonis," ungkap Ibu Rahmawati.Setelah acara selesai, para siswa tampak senang berfoto bersama mengenakan pakaian mereka, saling memuji dan berbagi cerita tentang kostum yang dikenakan. Momen kebersamaan ini tidak hanya mempererat persahabatan, tetapi juga memperkuat rasa bangga dan cinta terhadap tanah air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline