Lihat ke Halaman Asli

Museum Lampung: Etnografi dalam Adat Istiadat Saibatin

Diperbarui: 22 Oktober 2024   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 gambarhttps://kupastuntas.co/2023/11/23/melalui-lomba-vlog-uptd-museum-lampung-ajak-siswa-belajar-di-museum

Bandar lampung, dalam rangka memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya lokal, Museum Lampung menggelar lomba vlog bertajuk "Koleksi Etnografi Museum Lampung dalam Adat Istiadat Saibatin". Acara ini menarik minat pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum dari berbagai wilayah di Provinsi Lampung. Lomba ini bertujuan untuk mempromosikan serta menyebarluaskan informasi tentang adat Saibatin melalui platform digital yang semakin populer di kalangan generasi muda.Adat istiadat Saibatin merupakan salah satu kekayaan budaya Lampung yang memiliki tradisi serta nilai-nilai yang diwariskan turun-temurun. Sebagai salah satu suku asli di Lampung, masyarakat Saibatin dikenal memiliki sistem kekerabatan yang kuat serta ritual-ritual budaya yang sarat akan makna. Koleksi etnografi yang disimpan di Museum Lampung, seperti pakaian adat, peralatan rumah tangga, hingga benda-benda upacara, menjadi pintu gerbang bagi masyarakat untuk lebih memahami kehidupan masyarakat Saibatin.

Lomba vlog ini mengajak para peserta untuk mengeksplorasi dan mengangkat nilai-nilai adat Saibatin melalui koleksi etnografi yang ada di Museum Lampung. Setiap peserta ditantang untuk membuat vlog berdurasi maksimal 10 menit yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga informatif. Mereka diberi kebebasan dalam mengemas konten vlog, asalkan tetap mengangkat makna di balik setiap artefak yang diangkat, serta menunjukkan relevansi adat Saibatin dengan kehidupan masyarakat Lampung saat ini.

Menurut Kepala teknis di museum, Ibu Nyoman, lomba ini merupakan bagian dari program edukasi dan pelestarian budaya yang terus dikembangkan oleh museum. "Museum bukan hanya tempat untuk menyimpan artefak, melainkan juga pusat informasi dan edukasi bagi masyarakat. Dengan adanya lomba vlog ini, kami berharap generasi muda, khususnya, semakin sadar akan pentingnya menjaga dan melestarikan adat Saibatin yang merupakan bagian dari identitas budaya Lampung," jelasnya.Ibu Nyoman menambahkan, lomba ini juga memanfaatkan perkembangan teknologi dan media sosial sebagai sarana efektif untuk menyebarluaskan informasi budaya. "Kami ingin mengajak generasi muda untuk berkontribusi dalam pelestarian budaya dengan cara yang akrab bagi mereka, yaitu melalui vlog dan media sosial. Dengan cara ini, budaya Lampung, khususnya adat Saibatin, dapat diperkenalkan lebih luas ke masyarakat," lanjutnya.

Peserta lomba juga diharapkan untuk tidak hanya memfokuskan vlog mereka pada visualisasi koleksi museum, tetapi juga menyajikan narasi yang mengungkapkan sejarah dan makna di balik adat Saibatin. Narasi ini penting agar penonton vlog tidak hanya menikmati gambar, tetapi juga memahami makna yang terkandung dalam tradisi tersebut.Penilaian lomba vlog ini didasarkan pada beberapa aspek, seperti kreativitas, kualitas visual, keaslian konten, serta keakuratan informasi yang disajikan. Para juri terdiri dari akademisi, praktisi budaya, dan pegiat konten kreatif. Mereka akan menilai bagaimana peserta mampu mengemas informasi budaya yang kompleks menjadi sajian yang menarik dan mudah dipahami.

Hadiah yang ditawarkan oleh Museum Lampung juga sangat menarik. Pemenang lomba akan mendapatkan uang tunai, piagam penghargaan, serta kesempatan untuk berkolaborasi dalam berbagai proyek edukasi budaya yang diselenggarakan oleh museum. Selain itu, vlog pemenang juga akan dipublikasikan di berbagai platform digital Museum Lampung, sehingga dapat menjadi bagian dari kampanye promosi budaya daerah.Pengumuman pemenang lomba vlog ini akan dilakukan dalam acara puncak yang akan diisi dengan berbagai kegiatan budaya lainnya, seperti pameran artefak, diskusi budaya, dan pertunjukan seni tradisional Lampung. Acara tersebut diharapkan menjadi momentum bagi masyarakat untuk semakin mengenal kekayaan budaya daerah mereka.Melalui lomba vlog ini, Museum Lampung berharap generasi muda dapat lebih memahami pentingnya menjaga dan melestarikan adat istiadat Saibatin sebagai bagian dari identitas budaya Lampung. Dengan pendekatan yang kreatif dan berbasis teknologi, diharapkan akan muncul lebih banyak konten yang berfokus pada pelestarian budaya lokal di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline