Lihat ke Halaman Asli

Rita Nur Aliyah

MAHASISWA IAIN JEMBER

Implementasi Asmaul Husna Membawa KBM Penuh Makna

Diperbarui: 4 Mei 2020   12:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik supaya  terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, dan pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Dalam proses belajar mengajar, baik pendidik  maupun peserta didik merupakan elemen penting. Di dalam pembelajaran, komunikasi atau interaksi antara pendidik dan peserta didik harus benar-benar di jaga. Kurangnya komunikasi antara pendidik dan peserta didik akan membawa pengaruh yang tidak baik dalam proses pembelajaran

Sistem pendidikan  saat ini menggunakan kurikulum 2013 sebagai pedoman pelaksanaaan pembelajaran, dimana pada kurikulum 2013 tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, melainkan aspek penilaian sikap juga ditekankan. Dalam kurikulum 2013 siswa dituntut untuk lebih aktif lagi dalam mengikuti pembelajaran, sehingga dalam hal ini tugas dan peran pendidik tidak berkurang maupun bertambah hanya saja tugasnya menjadi lebih ringan. 

 Melihat kondisi pendidikan yang semakin mengalami kemerosotan pada aspek moral dan akhlak pelajar serta kurangnya pemahaman Agama oleh sebagian  peserta didik dalam hal ini  kegiatan pembelajaran harus lebih ditambah untuk aktif lagi dalam menangani kasus-kasus kemerosotan moral pelajar dan pemahaman Agama yang kurang. Perlu adanya strategi atau metode yang digunakan untuk menambah wawasan agama peserta didik sehingga moral dan akhlak dengan sendirinya akan semakin mengalami perubahan kearah yang lebih baik.

Seperti halnya strategi melafalkan Asmaul Husna sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Melafalkan Asmaul Husna disini sebagai bentuk pengharapan agar diberi kelancaran dalam kegiatan pembelajaran, sehingga guru dan siswa dapat mengambil sisi baik dari lafal Asmaul Husna. Selain sebagai kebiasaan yang baik, dengan melafalkan Asmaul Husna sebelum pembelajaran diharapkan peserta didik bisa mengambil sisi positif dan membawa kearah  kebaikan.

Disamping untuk mengetahui nama-nama baik Allah diharapkan pendidik dan peserta didik mampu merasakan fadhilah keutamaan dari makna Asmaul Husna yang dilafalkan. Selain itu, sebagai bentuk pengharapan agar diberi kelancaran dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) serta sebagai pembiasaan kepada pendidik dan peserta didik agar selalu tertanam dalam ucapan dan hatinya mengenai nama-nama baik Allah.

Banyaknya manfaat Asmaul Husna tentu mengarah pada hal kebaikan, hal ini bisa dirasakan sebelum dan sesudah melafalkan akan terasa berbeda. Tentunya hati terasa lebih tenang, dan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) bisa dijalani dengan pikiran yang nyaman dan senang. Pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) apabila dijalani dengan hati tenang dan senang, tentunya ilmu pengetahuan akan mudah untuk diserap dan diterima. pendidik juga akan lebih mudah untuk mengondisikan suasana kelas, dan peserta didik akan lebih mudah untuk diarahkan.

Pendidik nantinya juga mendapat berkah karena telah mengajarkan kebaikan pada peserta didiknya untuk selalu mengingat nama-nama baik Allah, karena pendidik memiliki tanggung jawab besar terhadap peserta didiknya. Apa yang diajarkan dan dicontohkan haruslah yang mengarah pada kebaikan dan menghindari kemudharatan. Jadi, Asmaul Husna dijadikan sebagai kunci terlaksananya KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) agar lebih bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline