"ARTIKEL AKSI NYATA MODUL 1.4"
BUDAYA POSITIF
Oleh : Rita Hetti,S.Pd
CGP Angkatan 11
Pada pembelajaran akhir di Modul 1.4 ini saya melakukan aksi nyata yaitu dengan membuat kegiatan pengimbasan materi untuk rekan-rekan sejawat di sekolah saya. Kegiatan pengimbasan ini sebagai ruang untuk berbagi informasi dan sebagai ruang untuk berkolaborasi antar tenaga pendidik di sekolah saya. Saya berharap ilmu yang saya dapatkan dalam Pendidikan Calon Guru Penggerak ini dapat bermanfaat bagi orang lain terutama rekan kerja saya dalam mendidik putra putri bangsa kita tercinta ini. Kami ingin bersinergi untuk belajar bersama tentang Disiplin Positif dan bagaimana strategi yang harus dilakukan untuk mewujudkannya menjadi budaya positif baik dilingkup kelas maupun sekolah. Dengan waktu kurang lebih satu jam kami di pertemukan dalam sesi kegiatan pengimbasan sederhana sehingga kita dapat saling berbagi ilmu serta pengalaman di kelas kami masing-masing. Harapan saya dengan mengajak rekan satu sekolah akan berdampak lebih luas dalam pengimbasan tentang budaya positif ini.
Pada sesi kegiatan pengimbasan tersebut kami belajar banyak sekali materi modul 1.4 di antaranya adalah :
- Perubahan paradigma pembelajaran
- Disiplin positif dan nilai kebajikan universal
- Teori motivasi, hukuman, penghargaan, dan restitusi
- Kebutuhan dasar manusia
- Keyakinan kelas
- Posisi control guru
- Segitiga restitusi
Yang saya sampaikan garis besarnya sebagai berikut :
- Perubahan paradigma pembelajaran merupakan pergeseran antara stimulus respon menjadi teori control. Pembelajaran dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran yang berpihak kepada murid dan berdiferensiasi, sehingga setiap murid akan belajar sesuai dengan kebutuhan dari tahap perkembangannya untuk menjadi manusia yang bisa meraih keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya dimasa depan nanti.
- Makna dari kata disiplin itu sendiri adalah sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapat kepatuhan. Kemudian yang dimaksud dengan disiplin positif adalah pendekatan untuk mendidik murid yang bertujuan untuk membentuk control diri dan meningkatkan kepercayaan diri, sehingga mereka bisa berperilaku dengan berpedoman kepada nilai-nilai kebajikan universal yaitu, sifat positif manusia, merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai oleh setiap individu, terlepas dari suku bangsa, bahasa, agama, maupun latar belakangnya.
- Setiap perilaku salah atau tindakan yang dilakukan oleh murid kita pasti punya motivasi tertentu yang terbagi menjadi tiga, yaitu :
- 1. Menghindari ketidaknyamanan / hukuman, untuk
- 2. Mendapatkan imbalan atau penghargaan
- 3. Motivasi yang paling baik adalah untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percayai.
Dari tidakan yang didasari motivasi-motivasi tersebut maka seorang guru akan memberikan respon kepada muridnya yang dikategorikan menjadi konsep disiplin identitas gagal dan konsep disiplin identitas sukses. Konsep disiplin identitas gagal mencakup 2 tindakan yaitu :
1. Memberikan hukuman dan penghargaan, yang dimaksud dengan
hukuman adalah bentuk pengendalian perilaku seseorang yang bersifat