Lihat ke Halaman Asli

Rita

Herlina

Alasan Memasukan Anak Pesantren

Diperbarui: 28 Maret 2020   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pesantren bukanlah tempat yang suci, yang hanya terdapat orang-orang baik di dalamnya, bisa jadi ada pecundang atau mungkin ada ajaran dan perilaku yang menyimpang, maka tidak semua pesantren dapat dikatakan baik atau mampu mendidik sesuai yang kita mau.

Tetapi tidak semua pesantren dipandang seburuk yang kita bayangkan, masih banyak pesantren yang bersih niatnya, berpegang teguh pada prinsif mengutamakan tingkat disiplin yang tinggi sesuai dengan tuntunan Alquran dan Al hadist.

Disiplin di pesantren bukan berarti memaksa, disiplin adalah pembiasaan yang teratur, menjadikan anak-anak terbiasa dengan segala aktivitas dan rutinitas sehari-hari sehingga ibadah dan belajar anak-anak terjaga sesuai dengan ritmenya...

Sebagai orangtua harus jeli dan teliti menemukan pesantren yang terbaik buat anaknya, tidak cuman murah tapi murahan atau mahal tapi gak ada apa-apanya, tetapi carilah pesantren yang harganya terjangkau "relatif bagi setiap orang", dengan tingkat disiplin yang tinggi, dan tak lupa carilah pesantren yang sesuai dengan mazhabnya, yang keilmuannya tidak melenceng.

Tak ada paksaan dengan nada mengancam untuk masuk pesantren, orang tua hanyalah mengarahkan, menyemangati, memberi pengertian bahwa masuk pesantren adalah pilihan terbaik dalam sebuah pendidikan Islam, sebelum bebas menentukan pilihan pendidikan tinggi di masa depan.

Butuh pemikiran matang, persiapan lahir bathin, proses dan waktu yang panjang untuk menanamkan keyakinan pada anak, orang tua harus punya niat yang tidak boleh instan, dan yakin bahwa penididikan pesantren adalah pendidikan dasar agama terbaik buat anak-anak.

Bagi kami ilmu agama itu mutlak dipelajari, sebelum ilmu-ilmu duniawi menghampiri. Waktu tidak akan terulang kembali, masa anak hingga remaja adalah masa paling pendek, sehingga dalam masa inilah kesempatan emas mereka mengokohkan ilmu agamanya.

Saya yakin anak santri tidak akan kehilangan masa remajanya dengan sia-sia karena pastilah mereka akan kaya dengan pengalaman, meskipun mereka harus kehilangan masa muda yang penuh hingar bingar, tetapi Allah sendiri sangat menyukai pemuda yang mengisi hidupnya dengan ilmu agama.

Pesantren itu padat aktivitas sehari-hari : tolab, dziqir, shalat, dan hafalan dan bacaan qurannya terjaga, dengan waktu yang tidak akan terasa bagi santri.

Saking padatnya santri akan menikmati masa-masa itu tanpa rasa lelah, yang ada kehausan akan ilmu bisa didapati, sehingga InsyaAllah pencegahan akan demam gadget, pergaulan bebas, narkoba, hiburan malam, bisa dihindari. Jika ada perbuatan menyimpang disana, pastilah ada konsekuensi bagi santri baik itu hukuman ataupun dikeluarkan..

Maka sebelum dimasukkan pesantren perbekalilah anak sejak dini dengan ilmu agama dan akhlak yang kuat, jangan sampai ketika masuk pesantren anak seolah-seolah dibuang, hanya karena akhlaq sebelumnya sudah buruk dan ilmu agama sebelumnya tidak kuat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline