Lihat ke Halaman Asli

3 Faktor Mengapa Masakan Ibu Terasa Enak

Diperbarui: 15 Juli 2017   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: nibble.id

Dari kecil kita dibiasakan dengan masakan ibu. Makanan yang setiap hari kita makan itu, ibu yang memasaknya. Sehingga secara tidak kita sadari lidah kita akan terbiasa dengan masakan tersebut. Karena lidah itu "peka". Banyak orang mengatakan bahwa masakan yang paling enak adalah buatan Ibu sendiri. Tetapi apakah terbesit di pikiran kenapa masakan ibu menjadi masakan yang paling enak?

Faktor Pertama
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, masakan yang dibuat dengan penuh cinta akan menghasilkan rasa yang lebih nikmat. Seorang psikolog asal Inggris, Christy Fergusson membenarkan hal tersebut.

Sumber ilustrasi: ickworthhotel.co.uk

Fergusson mengatakan bahwa persepsi emosional akan sebuah rasa dapat ditingkatkan oleh faktor waktu, cinta dan rasa peduli terhadap sebuah masakan. Hal ini menjadi alasan utama kenapa masakan ibu yang paling lezat karena dimasak atas dasar kasih sayang untuk memberikan asupan yang cukup bagi keluarganya.

"Kita menyiapkan bukti yang menunjukkan bahwa masakan yang dibuat dengan penuh cinta terasa lebih enak dan bagaimana kekuatan intuisi berpengaruh besar pada persepsi orang-orang dalam menikmati sebuah masakan," ucap Fergusson seperti dikutip dari Times of India.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Birds Eye, perusahaan makanan beku di Inggris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58% orang lebih menyukai masakan yang disiapkan dengan tingkat waktu yang tepat (tanpa terburu-buru) dan tentunya dibumbui dengan rasa cinta dari yang membuat masakan.

Faktor Kedua
Tentunya makanan dan masakan yang dibuat ibu itu bersifat bersih, sehat dan higienis. Tidak mungkin seorang ibu akan memberikan makanan yang kotor, yang sudah tak layak konsumsi atau bahkan menambahkan campuran zat-zat berbahaya seperti boraks atau pewarna pakaian. Jika pernah, mungkin saja ibu tidak tahu bahwa bahan-bahan masakan yang dibelinya itu mengandung zat-zat berbahaya. 

Sumbe ilustrasi: readersdigest.ca

Karena memang disajikan untuk orang-orang tersayang, makanan yang kita makan pasti bersih, sehat dan higienis. Dan masuk akal pula jika ibu kita lama untuk berbelanja sayuran, karena hanya memilih sayur yang segar. Sayur yang baik untuk orang tercintanya.

Faktor Ketiga
Layaknya seorang koki pribadi. Kita bisa minta mau dimasakin apa. Tidak kalah dari koki terkenal, karena ibu sudah paham dan hafal selera dan masakan favorit orang tercintanya.

Sumber ilustrasi: health.qld.gov.au

Intinya, sesederhana masakan ibu walaupun menunya terkadang tidak lengkap. Tetapi jangan lupa kita selalu bersyukur karena kita masih bisa makan 3x dalam sehari dan tentunya masih bisa menikmati masakan ibu. 

Dan jangan malu untuk memberikan pujian atas masakan yang telah diberikan ibu kepada kita. "Ibu, masakan ibu enak.. Boleh nambah?" Sebenarnya itu pertanyaan sederhana, tetapi pertanyaan itu akan membuat perasaan seorang ibu akan senang dan terharu. Walaupun terkadang seorang ibu rela tidak makan demi melihat orang tercintanya makan dengan kenyang.

Sumber ilustrasi: hopeunbroken.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline