Lihat ke Halaman Asli

Risye Kumaladewi NM

Menulis adalah bagian dari cinta.

Larung Raung

Diperbarui: 7 Juli 2021   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Adakah aku bertanya tentang keberadaanmu? Tentang bagaimana sebuah kisah pantas untuk dimulai. Mengerucutkan rasa ragu, membias tapak, jejak menghitam. Sudikah kau menggapai jemariku, menuntunku hingga ke akhir pembaringan?

Mencari serpihan harap di antara reruntuhan. Menyambut bahagia dengan untaian doa. Seperti hari yang terus berganti dan waktu yang terus berpacu, memilih untuk diam berselimut rindu.

Memasuki ruang lengang. Sepi yang kerap terlihat menyendiri. Bukan karena bisu, hanya sedang menanti. Penantian yang amat panjang dan terasa melelahkan. Andai memetik bulan semudah mendayung perahu ketepian, gelisah akan sedikit memudar.

Adalah terang siang yang hangat dan temaram malam yang dingin, terduduk di sudut batin, menengadah, mengadu pada Sang Kasih. Melambungkan doa paling kentara, berharap diijabah segala pinta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline