Lihat ke Halaman Asli

Risyana

Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang

Yuk, Mari Kita Mengulik Konsep Pembelajaran pada Pendidikan Orang Dewasa (Andragogi)

Diperbarui: 15 Juni 2022   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jika kita membahas mengenai pendidikan, kebanyakan orang akan mengira bahwa pendidikan hanya berisi siswa sekolah yang relatif memiliki usia muda. 

Namun, pada kenyataannya tidak sedikit orang dewasa yang membutuhkan pendidikan baik pendidikan informal maupun non-formal seperti dalam bentuk keterampilan, pelatihan, kursus dan sebagainya. 

Problematika yang sering kali muncul ialah bagaimana konsep dalam mendidik atau membimbing orang dewasa yang notabenenya tidak pernah mengenyam bangku sekolah. 

Dapat dilihat dari keadaan psikologis, orang dewasa yang berperan sebagai siswa dalam pembelajaran tidak dapat dianggap seperti peserta didik pada usia muda.

Oleh karena itu, perlu adanya konsep yang sesuai dalam mengajarkan orang dewasa sehingga pembelajaran yang diberikan kepada orang dewasa dapat berjalan secara optimal.

  1. Konsep Diri
    Individu yang telah tumbuh dewasa akan memiliki konsep diri yang dinamis melalui keterkaitan penuh menuju pada arah diri sendiri karena konsep diri itulah yang membuat orang dewasa memerlukan seuah reward dari orang lain sebagai manusia yang mampu mengarahkan dirinya sendiri, jika seseorang mengalami kondisi tidak memungkinkan dirinya memiliki inisiatif dan rasa tanggungjawab yang tinggi, maka akan muncul respon tidak suka (menolak).
  2. Pengalaman
    Dikarenakan telah matang secara psikologis, orang dewasa memilki berbagai pengalaman di dalam hidupnya, menjadikan diri mereka sebagai sumber belajar yang kaya terhadap ilmu sehingga pada waktu yang sama akan dijadikan landasan untuk belajar sesuatu yang baru. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran orang dewasa dapat meinimalisasikan metode ceramah, belajar perlu banyak melakukan sesuatu, tidak cukup hanya dengan mendengarkan saja.
  3. Peranan
    Kesiapan dalam melakukan pembelajaran yang dilakukan oleh orang dewasa bukan mereka bukan sekadar adanya paksaan akademik akan tetapi karena keperluan dan dan menjalankan peran sosial di lingkungannya. Oleh karena itu, orang dewasa yang belajar dengan alasan memerlukan jenjang perkembangan mereka yang berperan sebagai orang dewasa, apakah nantinya terlahir sebagai seorang pekerja, orang tua, seorang pemimpin atau lain sebagainya.
  4. Orientasi Belajar
    Perlu diketahui bahwa orang dewasa mempunyai kelebihan dalam orientasi belajar pada solusi dari masalah dikehidupan mereka (problem centered-orientation). Mengapa? Hal tersebut disebabkan perilaku belajar untuk orang dewasa seakan-akan merupakan kebutuhan vital untuk menghadapi masalah yang terjadi di dalam hidupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline