Libur akhir semester menjadi salah satu momen yang paling ditunggu mahasiswa, tak terkecuali saya. Sebagai salah seorang yang bertempat tinggal di Yogyakarta sekaligus berkuliah di Yogyakarta pula, acap kali rasa bosan melanda di tengah libur semester.
Teman-teman perantauan yang biasanya menemani hangout telah kembali ke kampung halaman untuk menemui orang tua. Pada Januari tahun 2022, saya berinisiatif untuk mengunjungi salah satu teman saya di Kebumen untuk membunuh rasa kebosanan yang menghantui saya selama hari libur.
Sebelum memberangkatkan diri, tidak ada persiapan khusus yang saya lakukan, hanya bermodalkan jiwa dan raga, serta dompet tipis berisikan uang senilai seratus ribu rupiah.
Saya pun memberanikan diri untuk berangkat menggunakan sepeda motor pada pagi hari. Perjalanan dimulai dari Pogung Baru menempuh jarak sekitar 100 km menuju Kabupaten Kebumen.
Jalur yang saya pilih yakni jalan lintas provinsi dimulai dari Jalan Wates, Kabupaten Kulon Progo, kemudian menuju jalur pantai selatan alias Jalan Daendels, melewati Purworejo hingga sampai ke Kebumen.
Dalam perjalanan, saya beberapa kali istirahat untuk sekedar melemaskan otot dan tulang setelah sekian lama duduk di atas motor. Untuk perjalanan jauh, saya biasanya memilih Indomaret sebagai tempat rehat. Entah mengapa, Indomaret memberikan suasana tersendiri bagi seseorang yang mampir setelah menempuh perjalanan jauh.
Tiga jam perjalanan sudah ditempuh, saya pun sampai di rumah teman yang terletak di Buluspesantren, bagian selatan Kebumen yang tidak jauh dari area pantai. Sambutan hangat dari tuan rumah seakan menghilangkan rasa lelah.
Tidak lama kemudian, pada sore hari saya dan dua orang teman memutuskan untuk mengunjungi salah satu dari sekian banyak pantai yang ada di Kebumen, yakni Pantai Bocor.
Kondisi geografis Pantai Bocor sebenarnya tidak jauh berbeda dari Pantai Parangtritis yang berada di Yogyakarta. Hamparan pasir coklat yang luas, sedikit sepi dan ombak yang relatif tidak terlalu besar memberikan kenyamanan tersendiri bagi saya sebagai orang yang tidak terlalu menyukai keramaian.
Setelah puas memandangi keindahan pantai, kami memutuskan untuk menuju ke pusat kota berharap menemukan tempat minum kopi sembari menceritakan aktivitas masing-masing selama libur semester.