Lihat ke Halaman Asli

Paduan Pengolahan Sampah Menjadi Kompos agar Lingkungan Bersih

Diperbarui: 9 September 2024   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sampah organik seperti sisa makanan, daun, dan limbah kebun seringkali berakhir di tempat pembuangan akhir dan bisa mencemari lingkungan. Nah, ada cara keren untuk mengubah sampah ini menjadi sesuatu yang berguna yaitu dengan dibuat kompos Selain membantu lingkungan, kompos juga bermanfaat untuk tanah dan tanaman. Yuk, kita bahas bagaimana cara mengolah sampah menjadi kompos dan apa saja manfaatnya

Langkah Pengolahan Sampah Menjadi Kompos agar Lingkungan Bersih

1.Mengenali Bahan-Bahan untuk Kompos

Langkah pertama dalam membuat kompos adalah mengenali bahan-bahan yang bisa digunakan. Kamu bisa memanfaatkan sisa makanan seperti kulit buah, sisa sayur, atau kopi bekas. Selain itu, daun kering, rumput, dan ranting juga bisa dimasukkan. Yang penting, hindari bahan-bahan yang mengandung minyak, daging, atau produk susu karena bisa mengganggu proses pembuatan kompos dan menarik hama.

2. Persiapkan Wadah Pengomposan

Untuk memulai, kamu perlu menyiapkan wadah pengomposan. Wadah ini bisa berupa keranjang kompos, tumpukan di tanah, atau bahkan kotak kayu. Jika kamu memilih membuat tumpukan di tanah, pastikan lokasi tumpukan tidak terlalu basah dan tidak terkena sinar matahari langsung terlalu lama. Kalau memilih kotak kayu atau keranjang, pastikan ada ventilasi untuk sirkulasi udara agar mikroorganisme bisa bekerja dengan baik.

3. Campurkan Bahan-Bahan

Setelah menyiapkan wadah, saatnya mencampurkan bahan-bahan organik. Usahakan untuk mencampurkan bahan-bahan hijau (seperti sisa sayur atau rumput segar) dengan bahan coklat (seperti daun kering atau ranting kecil). Perbandingannya sebaiknya 2:1, di mana dua bagian bahan coklat untuk satu bagian bahan hijau. Campuran ini membantu proses dekomposisi menjadi lebih cepat dan efektif. Jangan lupa untuk memotong bahan-bahan yang terlalu besar menjadi potongan kecil agar lebih mudah terurai.

4. Jaga Kelembapan dan Aerasi

Agar proses pembuatan kompos berjalan lancar, kelembapan dan aerasi adalah kunci. Pastikan campuran kompos tidak terlalu basah atau terlalu kering. Idealnya, campuran kompos harus memiliki kelembapan yang mirip dengan spons yang diperas. Jika terlalu kering, tambahkan sedikit air. Jika terlalu basah, tambahkan bahan coklat seperti daun kering atau serbuk kayu untuk menyerap kelembapan berlebih. Selain itu, pastikan untuk mengaduk campuran kompos secara berkala, kira-kira setiap 2-3 minggu. Pengadukan ini membantu sirkulasi udara dan mempercepat proses penguraian.

5. Tunggu Proses Dekomposisi

Setelah campuran siap, kamu tinggal menunggu proses dekomposisi berlangsung. Proses ini bisa memakan waktu antara 3-6 bulan, tergantung pada suhu dan kelembapan lingkungan. Selama waktu ini, mikroorganisme seperti bakteri dan jamur bekerja untuk menguraikan bahan-bahan organik menjadi kompos yang kaya nutrisi. Kamu bisa mengecek kemajuan dengan meraba campuran kompos. Jika terasa hangat, itu tanda bahwa proses penguraian berjalan dengan baik. Jika tidak, mungkin kamu perlu menambah kelembapan atau mengaduk lebih sering.

6. Panen Kompos

Setelah proses dekomposisi selesai, kompos siap dipanen. Kompos yang matang memiliki warna gelap dan tekstur seperti tanah. Untuk hasil terbaik, ayak kompos untuk menghilangkan potongan bahan yang belum terurai. Kompos yang sudah jadi bisa digunakan sebagai pupuk organik untuk taman, kebun, atau tanaman pot. Selain itu, kompos juga bisa membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kemampuan tanah menahan air, dan memberi nutrisi tambahan untuk tanaman.

7. Manfaatkan Kompos untuk Lingkungan

Membuat dan menggunakan kompos punya banyak manfaat untuk lingkungan. Pertama, dengan mengolah sampah organik menjadi kompos, kamu membantu mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Ini berarti mengurangi beban sampah dan mengurangi pencemaran lingkungan. Kedua, kompos membantu memperbaiki kualitas tanah, yang mendukung pertumbuhan tanaman dengan lebih baik. Tanah yang kaya kompos dapat menahan air lebih lama, sehingga mengurangi kebutuhan penyiraman dan mengurangi risiko kekeringan.

8. Edukasi dan Ajak Orang Lain

Bagikan informasi ini dengan teman, keluarga, atau tetangga. Semakin banyak orang yang tahu dan mempraktikkan pembuatan kompos, semakin besar dampak positifnya untuk lingkungan. Kamu bisa mengadakan workshop kecil atau membuat panduan sederhana tentang cara membuat kompos. Semangat bersama akan membuat pengolahan sampah organik jadi kebiasaan yang menyenangkan dan bermanfaat.

9. Kreatif dengan Hasil Kompos

Selain digunakan sebagai pupuk, kompos juga bisa dimanfaatkan dalam berbagai cara. Misalnya, kamu bisa mencampurkan kompos dengan tanah untuk membuat media tanam yang lebih subur. Atau, gunakan kompos untuk mulsa di kebun agar tanah tetap lembap dan bebas gulma. Dengan kreativitas, kompos bisa memberikan banyak manfaat tambahan.

Jadi, membuat kompos dari sampah organik bukan hanya membantu lingkungan tetapi juga mendukung pertanian dan taman di rumah. Dengan paduan cara pengolahan yang tepat, kamu bisa mengubah sampah menjadi sumber daya berharga. Selamat mencoba, dan mari kita jaga lingkungan bersama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline