Indonesia, yang terletak di daerah tropis, mengalami dua muIsim utama: musim hujan dan musim kemarau. Dengan perubahan musim ini, memahami teknik pengawetan pakan ternak seperti pembuatan hay sangat penting untuk menjaga ketersediaan pakan kambing, terutama selama musim kemarau.
Di musim hujan, hijauan berkembang pesat, sehingga pakan ternak lebih mudah diakses. Namun, saat musim kemarau tiba, ketersediaan hijauan berkurang drastis.
Untuk mengatasi kekurangan pakan selama musim kemarau, peternak sering kali menggunakan metode hay untuk mengawetkan rumput pakan kambing agar tetap tersedia hingga musim hujan berikutnya. Jika rumput tidak diawetkan dengan baik, ia akan membusuk dan menjadi tidak layak untuk pakan.
Teknik Hay untuk Pengawetan Rumput Pakan Kambing
Pada musim hujan, hijauan tumbuh dengan sangat baik, sehingga pakan ternak menjadi lebih mudah diperoleh.
Proses pembuatan hay mencakup pemotongan rumput dan pengeringan hingga kadar airnya berkurang menjadi 10-20%. Pengurangan kadar air ini penting untuk mencegah respirasi, fermentasi, dan pertumbuhan jamur, sehingga hay dapat bertahan lebih lama.
Kualitas hay sangat dipengaruhi oleh metode panennya. Panen yang tidak optimal dapat mengakibatkan banyak hijauan terbuang atau tercecer, terutama jika hijauan tidak segera dilindungi dari hujan setelah dipanen.Hijauan segar yang dapat digunakan untuk membuat hay meliputi rumput,biji-bijian,kekacangan,serta sisa-sisa tanaman dari perkebunan dan pertanian.
Kriteria Hay untuk Pengawetan Rumput Pakan Kambing
- Gunakan tanaman yang belum terlalu tua.
- Kandungan karbohidrat yang mudah larut harus masih tinggi.
- Kandungan protein sebaiknya sedang hingga tinggi.
- Minimalkan pencampuran dengan hijauan yang tidak diinginkan.
Tujuan Pembuatan Hay
- Memanen hijauan pada usia optimal, yaitu sebelum tanaman mulai berbunga, untuk memperoleh nutrisi terbaik.
- Menyediakan pakan kambing untuk masa kekurangan dengan mengawetkan hijauan melalui pengurangan kadar air.
Pengawet Hay
Beberapa bahan pengawet dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan hay, antara lain:
- Garam dapur (NaCl): Sekitar 1-2% untuk mencegah pemanasan karena uap air dan mengontrol aktivitas mikroba.
- Asam propionat dan amonia cair: Dapat digunakan sebagai pengawet tambahan.
Syarat Hijauan untuk Hay
- Memiliki tekstur halus.
- Dipanen pada awal musim berbunga.
- Berasal dari area yang subur.
Peralatan yang Diperlukan
- Sabit rumput atau mesin pemanen:Digunakan untuk memanen hijauan atau rumput
- Pelataran dan rak: Untuk menjemur rumput.
- Alat pengukur kadar air: Misalnya, meter kadar air digital Delmhorst
- Gudang: Untuk menyimpan hay.
- Tali: Untuk mengikat hay yang sudah kering.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
- Gunakan pelindung seperti jas laboratorium saat bekerja.
- Berhati-hatilah dan fokus selama proses pemanenan serta pengeringan hay untuk mencegah cedera.
Langkah-langkah Pembuatan Hay
- Siapkan rumput: Potong rumput pada saat kondisinya optimal.
- Timbang berat rumput yang dipanen: Untuk perhitungan yang akurat.
- Keringkan rumput: Jemur di lantai jemur dengan suhu pengering antara 100-250°C hingga kadar air mencapai 12-20%.
- Ukur kandungan air hay: Gunakan alat pengukur untuk memastikan kadar air yang tepat.
- Pantau suhu gudang penyimpanan: Untuk menjaga kualitas hay selama penyimpanan.
Ciri-ciri Hay Berkualitas Baik
- Warna tetap hijau, meskipun mungkin sedikit kekuningan
- Daun tidak banyak yang rusak, bentuk hijauan masih utuh, dan tidak terlalu kering.
- Bebas dari kotoran dan jamur.
Dengan memahami teknik pembuatan hay dan mengikuti langkah-langkah yang benar, peternak dapat memastikan pakan kambing tetap berkualitas dan tersedia sepanjang musim kemarau. Selanjutnya, penting untuk memperhatikan cara pemberian pakan agar ternak dapat mengonsumsi pakan dengan lebih baik, mendukung pertumbuhan, dan meningkatkan penggemukan ternak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H