Lihat ke Halaman Asli

Akhlak Dasar dalam Ekonomi Bisnis Islam

Diperbarui: 28 Februari 2017   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Akhlak dalam Ekonomi Bisnis Islam.

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang akhlak dalam ekonomi bisnis islam.

Sebelum mengenal jauh bagaimana akhlak yang baik dalam ekonomi bisnis islam, kita harus mengetahui apa itu akhlak?

Akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu berasal dari kata khuluk yang artinya tingkah laku atau perilaku.

Jadi akhlak adalah suatu perilaku atau tingkah laku seseorang yang di lakukan  oleh suatu keinginan secara sadar atau tanpa paksaan orang lain untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.[1]

Dalam ekonomi bisnis islam kita harus memiliki akhlak yang baik atau etika yang baik, dengan kata lain pelaku ekonom harus memiliki prinsip yang baik dalam bertransaksi, berprilaku, berelasi atau berhubungan dengan pelaku ekonom lain agar dapat mencapai tujuan-tujuan bisnisnya, yang sesuai dengan prinsip-prinsip moralitas yang mencakup pada: aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, benar atau salah, wajar atau tidak wajar, pantas atau tidak pantas dari semua perilaku manusia.[2]

Dalam berbisnis, tentu ada etika yang harus di miliki oleh seorang pebisnis, etika ini berperan penting dalam berbisnis, karena tanpa etika yang baik bisnis tidak akan berjalan dengan baik dengan kata lain bisnis tidak akan berjalan seperti apa yang diharapkan. Berikut ini beberapa sikap yang harus diterapkan oleh pelaku bisnis antara lain sebagai berikut:

1. Kejujuran, sikap jujur sangat penting dalam bisnis karena dapat menghindari kegiatan tipu-menipu demi meraup keuntungan, masih banyak yang melakukan tindakan kecurangan, maka dari itu sikap jujur ini sangat perlu di terapkan dalam bisnis karena akan menimbulkan rasa saling percaya.[3]

2. Sikap otonomi, yaitu sikap atau kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan secara sadar tanpa paksaan orang lain, agar tidak ada kekecewaan dari salah satu pihak pelaku bisnis.[4]

3. Keadilan, dalam berbisnis setiap orang dituntut untuk bersikap adil, semua diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu dalam kegiatan bisnisnya perlu dilakukan sesuai dengan haknya masing-masing, agar tidak ada salah satu pihak yang dirugikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline