Lihat ke Halaman Asli

Bahaya Politik Identitas di Negara Sekuler

Diperbarui: 24 Februari 2024   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Politik identitas merupakan salah satu langkah politik yang di gunakan dengan membawa identitas sebagai jualan politik, seperti suku, etnis, agama, ras. Hal ini tentu akan menjadi pemicu besar kecilnya dampak perang sipil.

Salah satu negara yang sangat terang-terangan memperlihatkan politik identitasnya adalah prancis, dimana kontroversi penggunaan simbol agama dilarang seperti hijab dilarang untuk kalangan muslim. Hal ini dilakukan untuk mendorong Model Republikian Prancis dengan membawa kaum minoritas kepada budaya Prancis dengan menekan kesetaraan diatas perbedaan.

Selain Prancis negara yang menggunakan identitas pada politik juga dilakukan oleh Turki, salah satu isu politik identitas yang ada di turki penegakan nilai Islam dalam kehidupan politik negara turki, jika kita lihat turki merupakan negara sekuler yang mayoritas penduduknya beragama muslim, isu politik identitas di turki terus menjadi perdebatan terutama bagi kaum kurdi yang beragama non muslim yang sering mendapat tekanan diskriminasi dan tekanan terhadap pengakuan hukum.

Sebenarnya jika dilihat bahaya politik identitas ini mengacu kepada kelompok minoritas, jika kelompok minoritas melakukan perlawanan maka akan terjadi konflik sipil jika dilihat dari bahaya politik identitas bagi negara yang sekuler. Tentu pemisahan antara politik dan identitas harus dilakukan demi menciptakan kondusifitas antar sipil, perbedaan-perbedaan pasti sering terjadi dalam berbagai hal, namun jika perbedaan identitas menjadi sebuah dominasi yang kuat untuk menciptakan stabilitas itu sangat sulit bahkan akan di tentang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline