Lihat ke Halaman Asli

Ristiani

Mahasiswa

Determinasi (Faktor yang mempengaruh) perkembangan sosial-emosional

Diperbarui: 17 Januari 2025   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Determinasi (Faktor yang Mempengaruhi) Perkembangan Sosial-Emosional

Perkembangan sosial-emosional merupakan aspek penting dalam kehidupan individu, melibatkan kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi, membangun hubungan sosial, serta beradaptasi dengan berbagai situasi. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan eksternal.  

1. Faktor Internal
Faktor internal adalah karakteristik bawaan dan individu yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor-faktor ini meliputi:  

a.Genetik (Hereditas)
- Faktor genetik memengaruhi temperamen atau sifat bawaan individu. Misalnya, anak dengan temperamen mudah cenderung memiliki interaksi sosial yang lebih baik.  
b. Kecerdasan Emosional
- Kecerdasan emosional adalah kemampuan individu mengenali, memahami, dan mengelola emosi, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Hal ini berperan penting dalam membangun hubungan sosial yang sehat.  

c. Kepribadian
- Kepribadian seseorang, seperti sikap terbuka, ramah, atau tertutup, menentukan cara individu berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.  

d.Kesehatan Fisik
- Kondisi kesehatan fisik yang baik memungkinkan individu lebih aktif dalam kegiatan sosial dan emosional. Sebaliknya, gangguan kesehatan dapat membatasi interaksi sosial.  

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah pengaruh dari lingkungan sekitar individu yang dapat membentuk perkembangan sosial-emosional.  

a.Keluarga
- Pola Asuh Orang Tua:
Pola asuh yang hangat, suportif, dan penuh kasih sayang mendukung perkembangan sosial-emosional yang positif.  
- Hubungan dalam Keluarga:
Keluarga yang harmonis memberikan rasa aman dan model hubungan sosial yang baik.  

b.Teman Sebaya
- Interaksi dengan teman sebaya membantu individu mengembangkan keterampilan sosial, seperti berbagi, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik.  

c. Pendidikan dan Sekolah
- Lingkungan sekolah menjadi tempat belajar interaksi sosial yang lebih luas. Guru, teman, dan kegiatan di sekolah mendukung perkembangan keterampilan sosial dan pengelolaan emosi.  

d.Media dan Teknologi
- Media dan teknologi memengaruhi perkembangan sosial-emosional. Paparan konten positif dapat mendukung pemahaman emosi, sementara konten negatif dapat memberikan dampak buruk pada perilaku sosial.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline