Lihat ke Halaman Asli

Saya Bertanya Kepada Bapak

Diperbarui: 23 Februari 2017   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kepada Pak Gub/Wagub, bolehkah saya bertanya?

Sebuah pertanyaan lama yang tidak cuma berputar ulang di memori otak, tetapi sudah terpendam di dalam hati. Sudah lama terpendam sebab getir keraguan, tanpa berani saya ungkapkan, karena saya harus menunggu sumbu keberanian saya tersulut.

Begini Pak,

Pagi itu ketika saya sedang menikmati secangkir kopi dengan ditemani sepotong pisang goreng, kunyahan saya dalam melumat nikmatnya pisang berbalur tepung berhenti seketika. Rasa manis dari pisang goreng berubah, berganti dengan rasa sakit yang luar biasa. Saya mencoba menekan rasa sakit itu, dengan berdiam diri menangkupkan gigi rapat-rapat.

Syukur, hanya butuh beberapa saat rasa sakit itu berkurang. Namun rasa perih merambah dan membakar seluruh lidah saya. Ternyata lidah saya berdarah, menyelap darah segar dari luka bekas tergigit.

Benar pak, lidah saya tergigit oleh gigi saya sendiri. Gigitan yang konon terjadi karena ritme kunyahan dengan detak jantung tidak seirama. Selain juga karena tidak fokus.

Sesaat kemudian ponsel saya berbunyi, terlihat sebuah pesan dari whatsApp masuk di inbox. Saya buka dan baca, sebuah pesan dari teman lama saya, teman SD. Menanyakan pertanyaan familiar nan klise, menanyakan kabar saya.

Kita skip saja ya pak, gak terlalu penting sih .

Secara otomatis pikiran saya menjelajah dan mengingatkan kepada sebuah ungkapan jawa yang mengatakan : “ Kalau kita makan dan tergigit lidah atau bibir, konon katanya ada orang lain yang membincangkan, membicarakan keburukan diri kita ”.

Saya kembali berpikir keras, kalau saya saja yang hanya dikangeni sama teman SD, sudah mengalami gigitan berdarah yang tidak mengenakan seperti itu, apalagi bapak yang saya tahu menjadi perbincangan banyak orang. Apakah bapak juga mengalami seperti saya?. Tergigit lidahnya hingga berdarah kemudian menjelma menjadi sariawan?.

Itulah pertanyaan saya pak, semoga bapak berkenan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline