Lihat ke Halaman Asli

Rista Yuliana

Mahasiswa

Banjir Bandang di Probolinggo Jawa Timur Tahun 2012

Diperbarui: 3 Juni 2024   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jatimnow.com

Banjir bandang atau air bah adalah banjir besar yang datang secara tiba-tiba dengan meluap, menggenangi, dan mengalir deras menghanyutkan benda-benda besar (seperti kayu dan sebagainya). Banjir ini terjadi secara tiba-tiba di daerah permukaan rendah akibat hujan yang turun terus menerus. 

Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya, segala macam benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. Banjir bandang dapat mengakibatkan kerugian yang besar. Ada bebrapa cara penanganan banjir yaitu, antara lain :

  • Pengendalian tata ruang; tata ruang yang baik dan jauh dari permukaan tanah yang rendah meminimalisirkan kerugian dari pihak masyarakat.
  • Pengaturan debit air; debit air yang mengalir dari hulu ke hilir dapat di alihkan seperti pemindahan aliran air
  • Melakukan reboisasi
  • Membuang sampah pada tempatnya

Di salah satu wilayah indonesia terjadi bencana alam banjir bandang yaitu  di wilayah Jawa Timur , dengan lima kecamatan yaitu Kecamatan Kraksaan, Kecamatan Gading, Kecamatan Krejengan, Kecamatan Pakuniran, dan Kecamatan Pajarakan, dengan kabupaten Probolinggo yang merusak ribuan rumah warga, ternak, serta fasilitas umum, seperti sekolah dan tempat ibadah.

Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Masyhuri Efendi menyebutkan, banjir bandang yang menerjang lima kecamatan merusak ribuan rumah, serta menyeret puluhan hewan ternak milik warga.

Di jelaskan, banjir bandang datang secara tiba-tiba, sehingga warga tidak sempat untuk menyelamatkan harta bendanya. Dan di kabarkan bahwa terdapat enam orang yang hilang.

Banjir bandang disebabkan luapan Sungai Pekalen yang tidak mampu menampung debit air kiriman dari daerah hulu sungai di kawasan Gunung Argopuro.

Banjir bandang ini juga menjebol area bantaran sungai sehingga memasuki rumah warga di sekitar aliran sungai. Warga tidak bisa berbuat apa apa di karenakan banjir bandang ini datang secara mendadak.

Para petugas keamanan di turunkan kelokasi bencana. Namun di lokasi bencana juga mengalami kesulitan dikarenakan medannya yang berat, karena rendaman lumpur, sehingga petugas juga melakukan pengaman lokasi bencana.

Aparat Keamanan juga dikerahkan ke tempat lokasi bencana untuk membantu korban seperti ke Desa Patemon di Kecamatan Krejengan yang merupakan lokasi terparah terjadinya banjir bandang ini.

Camat Krejengan, Suharto menyebutkan, akibat bencana tersebut untuk Desa Patemon yang merupakan desa  terparah bisa mencapai miliyaran rupiah. Namun pemerintah setempat masih terus mendatanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline