Lihat ke Halaman Asli

"Sapiku Manak, Uripku Kepenak"

Diperbarui: 26 Agustus 2018   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kamis, 2 Agustus 2018 diadakan program Sinkronisasi Birahi dan SIWAB (Sapi Induk Wajib Bunting) oleh petugas dinas peternakan Kabupaten Temanggung bekerja sama dengan mahasiswa KKN UNDIP. Acara ini dilaksanakan pukul 13.00 WIB - 15.30 WIB di Dusun Selosabrang 1 dan 2, Desa Selosabrang, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung. Metode pelaksanaan program dilakukan dengan mengunjungi 37  warga yang memiliki ternak sapi betina. Program ini bertujuan agar populasi sapi di Indonesia khususnya di Desa Selosabrang meningkat karena sapi induk yang dipelihara memiliki produktivitas yang baik dan memberi pembelajaran kepada peternak mengenai metode pendugaan bobot badan, pemeriksaan kebuntingan dan pentingnya sanitasi kandang.

Program dimulai dari balai desa Selosabrang, petugas pemeriksa dibagi menjadi 2 tim. Tim 1 memeriksa seluruh sapi di dusun selosabrang 1 dan tim 2 memeriksa sapi di dusun selosabrang 2. Setiap petugas membawa peralatan dan obat-obatan yang berguna untuk menunjang pemeriksaan sapi betina, baik yang bunting maupun pedet. Pemeriksaan uji kebuntingan dilakukan ke setiap sapi betina yang telah di Inseminasi lebih dari 2 bulan. Pemeriksaan dilakukan dengan metode palpsi rektal, petugas akan memberi penjelasan mengenai kondisi induk dan menentukan apakah sapi tersebut bunting. Pedet atau sebutan untuk anak sapi yang ada di setiap kandang diberi obat cacing dan vitamin agar produktivitasnya meningkat.

Mahasiswa KKN UNDIP yang bekerjasama dengan petugas menambahkan program mengenai pemeriksaan kebuntingan menggunakan larutan deeagesdect, pendugaan bobot badan menggunakan rumus schrool dan pentingnya sanitasi bagi kesehatan ternak. Pemeriksaan kebuntingan menggunakan larutan deeagesdect dilakukan dengan menyiapkan urine sapi betina yang akan diperiksa lalu diuji dengan larutan deeagesdect, akan terlihat reaksi yang dapat digunakan untuk menentukan apakah sapi tersebut bunting atau tidak. Pendugaan bobot badan dilakukan dengan menyiapkan pita ukur dan tali rafia, metode yang dilakukan yaitu mengukur lingkar dada sapi yang akan diduga bobot badannya, hasil pengukuran lingkar dada kemudian dimasukan ke dalam rumus schrool. Sanitasi kandang dilakukan dengan memberi pengetahuan ke setiap peternak mengenai pentingnya sanitasi bagi produktivitas sapi yang dipelihara. Keseluruhan program tersebut dirangkum ke dalam leaflet yang berguna sebagai pegangan bagi peternak.

Bentuk kerjasama antara mahasiswa KKN UNDIP dan petugas dinas peternakan adalah saling membantu pada saat program dari masing-masing pihak dilaksanakan. Dinas menentukan kapan program dilaksanakan sedangkan mahasiswa KKN menentukan target peternak yang akan diperiksa. Mahasiswa membantu menangani ternak saat dilakukan palpasi dan penyuntikan. Petugas juga memberi bantuan yang sama saat program mahasiswa dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline