Di bulan ramadhan yang penuh berkah ini, saya akan menuliskan pemahaman saya mengenai filsafat pendidikan esensialisme beserta pemikiran para tokohnya.
A. Pengertian Filsafat Pendidikan Esensialisme
Esensialisme merupakan aliran filsafat yang menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan yang lama. aliran ini menganggap bahwa kebudayaan yang lama bisa memperkuat suatu kebaikan, dan kebudayaan tersebut sudah ada sejak awal keberadaan manusia.
Dalam konteks pendidikan aliran ini lebih mengedepankan nilai-nilai kebudayaan. Dalam aliran esensialisme ini pendidikan harus berpijak kepada nilai-nilai yang mempunyai tata yang jelas. menurut aliran esensialisme nilai-nilai tertanam dalam warisan budaya yang telah membuktikan kebaikannya bagi kehidupan manusia.
Tujuan filsafat pendidikan esensialisme yakni untuk meyapaikan warisan sejarah dan budaya melalui suatu pengetahuan yang disertai dengan keterampilan, sikap, dan nilai.
peran sekolah dalam aliran filsafat pendidikan esensialisme yaitu bisa menjalankan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan pada kebudayaan lama. contohnya seperti guru sebagai contoh keteladanan yang baik, orang tua menerapkan kedisipinan kepada anaknya. dan masih banyak lagi.
B. Pemikiran Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Esensialisme
1. William C. Bagley
ia mencetuskan empat poin pemikiran yaitu minat yang kuat tumbuh dalam upaya belajar yang menarik perhatian dan tidak disebabkan oleh dorongan jiwa, pengawasan dan bimbingan orang yang belum dewasa adalah melekat pada masa balita dan ketergantungan pada manusia, tujuan pendidikan harus disiplin, teori esensialisme merupakan teori yang kokoh tentang pendidikan.
2. William C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick Breed, Isac L. Kandell
Tokoh-tokoh tersebut berpendapat bahwa fungsi utama sekolah adalah mewariskan sejarah dan melestarikan budaya pada generasi muda.